Jakarta, Metromedia.id – Dua sekolah di wilayah kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara yang di tunjuk oleh pemerintah Jakarta Utara untuk ikut berpartisipasi penilaian Adipura yang merupakan simbol dari lingkungan hidup tingkat nasional.
Menurut keterangan Kepala SMPN 55 Leonora Fitri Agustina Hutabarat saat di wawancara para media mengatakan “SMPN 55 sangat bangga Tahun ini di pilih menjadi salah satu titik Adipura di Jakarta Utara, hari ini tim walikota terdiri dari lurah, camat, Kasudin Dikdas wilayah 1, kasi pendidikan, dan juga Kasudin LH datang memantau persiapan dan kebersihan titik Adipura”.
” Mulai dari tahun 2022 kita sudah mengintegrasikan projek pengolahan sampah sebagai salah satu upaya kami meningkatkan kepedulian lingkungan, jadi anak-anak kita libatkan dalam pembuatan kompos dari sampah organik, dan pembuatan karya produk terdiri dari pembuatan lilin dan sabun dari minyak jelantah dan juga Ekobrik dari sampah unorganik, nah fasilitator nya dari guru-guru di sini”, tambah Leonora Fitri Agustina Hutabarat kepala SMPN 55 Jakarta Utara.
Sementara itu ketika di komfiemasi Kasudin Dikdas wilayah 1 Jakarta Utara Rahayu Asih melalui Washapp mengatakan “Titik kunjung tim Adipura sekolah di wilayah 1 sudindik Jakarta Utara diantaranya SMPN 55 dan SMPN 34, SMKN 56, SMAN 40, SMAN 80”.
“Masing-masing sekolah semuanya menyiapkan tempat pengelolaan sampah yang sudah di pilah (organik, an organik dan b3 / sampah yg bahaya / beling) tidak boleh ada bakaran sampah, got dan Toilet harus bersih, kerindangan pohon, bunga dan tanaman produktif di beri label nama latin. Dan aetiap sekolah harus menyiapkan siswa duta yakni Aku Pahlawan Lingkungan Sekolahku dan memiliki slogan untuk wilayah 1 Dikdas Jakarta Utara yakni : Sekokah Bersinar, Bersih, Indah, nyaman, Aman dan Ramah Pelayanannya”, tambah Rahayu Asih Kasudin Dikdas wilayah 1 Jakarta Utara.
Sementara ibu Chondro salah seorang guru seni di SMPN 55 yang di komfirmasi terkait pengelolahan lilin dengan menggunakan sisaan minyak jelantah mengatakan “Setiap hari jumat, anak-anak wajib membawa sisaan minyak yang telah di gunakan di rumah atau tepatnya minyak jelantah. Minyak jelantah tersebut di kelolah oleh anak-anak kami dengan membuat lilin”.
“Dengan adanya pengelolahan minyak jelantah di jadikan lilin, saat ini kami sudah banyak pesanan acara Natal, Ya lumayan lah pak dengan adanya proses seperti ini anak-anak didik kami masih bisa mendapatkan ilmu lagi”, ujar Chondro kepada media saat ada kunjungan pemantau Adipura.
Penulis : Aloysius