Jakarta, metromedia.id – Kampanye bukan hanya saat pemilu saja dilakukan oleh orang, tapi kali ini sudin LH Jakarta Utara berkampanye untuk menyadarkan dan mengurangi sampah di Jakarta.
Kali ini sudin LH Jakarta Utara memberikan edukasi untuk memilah sampah kepada TK St. Lukas Sunter pada selasa 28/11/2023 dikantor suku dinas Lkngkungan Hidup Jakarta Utara sebanyak 25 anak yang mendapatkan edukasi dan memilah sampah.
Edukasi diberikan anak-anak TK St. Lukas bukan untuk dijadi pengepul atau memulung melainkan bagaimana cara memisahkan sampah baik itu sampah botol plastik, sampah makanan, sampah daun yakni sampah organik dan sampah an organik.
Amin selaku nara sumber dan juga PJLP LH Jakarta Utara menjelaskan mengenai sampah organik dan sampah an organik kepada 25 siswa TK St. Lukas dan juga mempratikan cara memilah sampah.
Menurut keterangan Amin kepada 25 anak Taman Kanak Anak apa itu sampah organik? Sampah organik adalah sampah yang sifatnya mudah terurai di alam (mudah busuk) seperti sisa makanan, daun-daunan, atau ranting pohon dll. Sedangkan sampah an organik adalah sampah yang sifatnya lebih sulit diurai seperti sampah plastik, kaleng, dan styrofoam.
Setelah menjelaskan dan mempratikan cara memilah sampah kepada siswa siswi TK St. Lukas, anak-anak juga diajak untuk melihat tanaman hidroponik anggur, bank sampah, magot dan membuat kreativitas dari sampah atau barang bekas yang dibuat oleh sudin LH Jakarta Utara.
Menurut keterangan Dewi Susilowati S,pd sekaligus kepala sekolah TK St. Lukas mengatakan “Ucapan trima kasih kepada sudin LH Jakarta Utara yang telah memberikan kesempatan belajar langsung memilah sampah, semoga edukasi yang diberikan dapat diterapakan dan saya juga bersama guru-guru pengajar akan selalu mengingatkan kepada anak-anak didik kami”.
“Trima kasih atas pemberian cindera mata kepada sekolah TK St. Lukas dari sudin LH Jakarta Utara dan saya sebagai kepala sekolah sekaligua guru akan mengajak teman-teman guru untuk anak-anak didiknya mendapatkan edukasi memilah sampah”, tambah Dewi.
Sementara itu Kasudin LH Jakarta Utara yang tidak dapat hadir dan memberikan edukasi karena ada pertemuan dengan PJ. Gubernur di Taman Ismal Marzuki mengatakan “Tolong sampaikan permohonan maaf Saya kepada anak-anak dan juga para guru, karena tidak bisa memberikan sedikit edukasi kepada anak-anak karena ada undangan dadakan dari PJ. Gubernur DKI Jakarta”.
“Emang seharusnya penyadaran untuk mengurangi sampah di DKI Jakarta khususnya Jakarta Utara di mulai dari anak usia dini yakni dari TK, SD, SMP hingga mahasiswa. Ibaratnya kalau anak-anak sudah mendapatkan edukasi maka saat orang tuanya membuang sampah sembarangan akan ditegur oleh anaknya”, tambah Kasudin LH Jakarta Utara Edi Mulyanto.
Penulis : Aloy