Jakarta, metromedia.id – Sambut Tahun Baru 2024, sejumlah emiten siap menggelontorkan dividen tunai interim. Investor bisa memperhatikan tanggal-tanggal penting saat pembagian dividen agar cuan maksimal pada akhir tahun ini, sebelum kembali memasang target finansial untuk 2024.
Tanggal-tanggal penting itu antara lain cum date, ex date, recording date, dan payment date. Cum date, yakni tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan ingin mencatatkan diri sebagai pemegang hak untuk mendapatkan dividen dari emiten tersebut.
Ex date, yaitu tanggal setelah cum date.
Bila investor melakukan pembelian saham pada tanggal ini, investor tidak akan mendapatkan hak dividen dari emiten tersebut. Recording date, adalah tanggal pencatatan bagi pemilik saham yang berhak mendapatkan dividen. Payment date merupakan tanggal pembayaran dividen.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (15/12/2023), berikut ini rangkuman sejumlah emiten yang memasuki cum dividen pada pekan ini atau periode 27-29 Desember 2023:
- USD 7,41 juta.
Jadwal pembagian dividen interim ADRO: - Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 28 Desember 2023
- Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 29 Desember 2023
- Tanggal cum dividen di pasar tunai: 2 Januari 2024
- Tanggal ex dividen di pasar tunai: 3 Januari 2024
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 2 Januari 2024
- Tanggal pembayaran dividen: 12 Januari 2024 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
Perseroan akan membagikan dividen tunai interim senilai Rp 12,65 triliun atau Rp 84 per saham. Rencana tersebut sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada 15 Desember 2023.
Pembagian dividen interim merujuk pada data keuangan perseroan per 30 September 2023.
Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 43,99 triliun. Saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar Rp 207,25 triliun dengan ekuitas Rp 311,53 triliun. Jadwal pembagian dividen interim BBRI:
Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 29 Desember 2023 - Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 2 Januari 2024
- Tanggal cum dividen di pasar tunai: 3 Januari 2024
- Tanggal ex dividen di pasar tunai: 4 januari 2024
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 3 Januari 2024
- Tanggal pembayaran dividen: 18 Januari 2024 *Emiten Besar Tebar Dividen Interim 2023,
Sebelumnya diberitakan, sejumlah emiten dengan kapitalisasi besar mulai membagikan keuntungan berupa dividen interim kepada pemegang saham. Terbaru, ada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).
Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menyebutkan, pembagian dividen pada akhir 2023 akan menjadi pemanis bagi para investor. Hal ini akan berdampak positif pada pergerakan harga saham-nya. Terlebih juga adanya dorongan dari sikap bank sentral yang lebih dovish.
“Kami melihat seperti BBRI yang membagikan Rp 12,73 triliun, jika mengacu pada harga penutupan, 20 Desember 2023, akan memberikan dividen yield sebesar 1,51% dan ADRO yang memberikan Rp 6,2 triliun menjadikan dividen yield sebesar 7,8%,” ungkap Oktavianus, seraya menegaskan, .
meski demikian mewaspadai pada saat ex date, 29 Desember 2023, untuk ADRO dengan yield yang terbilang besar tetapi laba bersih per kuartal III 2023 yang tercatat turun sebesar 35% secara tahunan atau year on year (YoY).
“Berbanding terbalik, kami melihat BBRI akan cenderung lebih kuat dengan kinerja sembilan bulan pertama 2023 yang masih tumbuh 12,4% YoY serta didorong potensi terjadinya January Effect,” kata dia
Jika Rasio Dividen Cukup Tinggi
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM mengatakan, dividen akan menarik jika rasio dividen yield nya cukup tinggi. Untuk BBRI dividen yield sekitar 1,5% sedangkan ADRO sekitar 7,7%.
“Kemungkinan besar volatilitas di ADRO akan lebih menarik, strategi dividen bagi investor jangka pendek dimanfaatkan untuk trading. Namun, untuk investor jangka panjang mungkin menjadi pemanis tahunan,” tukasnya.
Di samping itu, ia menjelaskan, dengan adanya dividen interim prospek Adaro menarik untuk jangka pendek hingga tanggal cum. Kalau secara sektor, batu bara saat ini kurang menarik karena harga batu bara masih stagnan di level USD 140-an USD per ton.
Sedangkan, untuk BBRI secara prospek masih positif. Selain itu, secara sektor perbankan masih bisa diunggulkan.
Penulis: Aloy/ Firdaus
Editor: H. Gamal Hehaitu