Oleh: Ustadz H. Gamal Ambon
Sholat disebut sebagai tiang agama sekaligus ibadah wajib yang ditunaikan oleh umat muslim. Walau dalam kondisi sakit dan lemah sekalipun, kaum muslimin tetap wajib mengerjakan sholat lima waktu.
Rasulullah SAW bersabda, bahwa sholat menjadi amalan yang paling pertama dimintai pertanggungjawaban/ dihisab oleh Allah SWT di yaumil akhir kelak.
Abu Hurairah RA mengutip sabda Nabi Muhammad SAW: Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya. Maka, jika sholatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Sebaliknya, jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki sholat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari sholat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya. (HR Tirmidzi dan An-Nasa’i)
Kendati sudah menjalankan sholat lima waktu bahkan secara tepat, namun ada beberapa golongan orang yang sholat tetapi amalannya tidak diterima. Jadi, apa yang dilakukan hanyalah sia-sia.
Golongan umat Islam yang Sholat tapi Amalannya Tidak Diterima
Dalam buku Membuka Tirai Kegaiban oleh Jalaludin Rakhmat disebutkan, jika sholat seseorang tidak mendatangkan kenikmatan, maka besar kemungkinan amalan tersebut belum diterima oleh Allah SWT. Sedangkan jika sholat seseorang diterima, maka amalan lain pun akan diterimanya, bahkan bisa dalam bentuk tak terduga.
Meski begitu, ada sejumlah golongan orang yang sholat namun amalannya tidak diterima.
Mengutip Misykat Al-Mashobiih, Rasulullah SAW bersabda mengenai golongan orang yang sholat tidak diterima,”Terdapat tiga kelompok yangu sholatnya tidak terangkat meskipun hanya sejengkal dari atas kepalanya (tidak diterima oleh Allah SWT). Ketiga golongan tersebut pertama, orang yang mengimami suatu kaum akan tetapi kaum itu membencinya. Kedua, istri yang tidur sementara suaminya sedang marah kepadanya. Ketiga, dua saudara yang saling mendiamkan (memutuskan hubungan silaturahmi).” (HR Ibnu Majah)
Sementara itu, menurut Kitab Nashaihul ‘Ibad Syarh Al Munabbihaat ‘Alal Isti’daad Li Yaumil Ma’aad karangan Muhammad Nawawi bin ‘Umar Al-Jawi, ditegaskan, bahwa Rasulullah SAW menyebut 10 golongan orang yang sholatnya tidak diterima.
“Sepuluh orang yang sholatnya tidak diterima Allah SWT.”
Rasulullah SAW kemudian menguraikan satu demi satu golongan orang yang sholatnya tidak diterima Allah SWT, mulai dari: 1. Orang yang sholat sendirian tanpa membaca surat Al Fatihah
- Orang yang tidak mengeluarkan zakat
- Orang yang mengimami sholat suatu kaum, sementara kaum itu benci
- Budak yang melarikan diri dari tuannya
- Peminum arak, khamr, atau minuman yang memabukkan
- Istri yang bermalam, sementara suaminya tidak ridha kepadanya
- Wanita merdeka yang sholat tanpa memakai kerudung
- Pemakan riba
- Pemimpin yang zalim
- Orang yang biasa melakukan sholat, namun sholatnya tidak mampu mencegah dirinya dari kekejian dan kemungkaran, sehingga dia semakin jauh dari Allah SWT.
Demikian 10 golongan orang yang sholat namun amalannya tidak diterima oleh Allah SWT.
In shaa Allah, kita tidak termasuk ke dalam salah satu golongannya. Naudzubillah min dzalik*** Berbagai sumber