Jakarta, metromedia.id – Belakangan ini warga Jakarta dihantui oleh cuaca extrim yang berakibat sejumlah wilayah di DKI Jakarta dilanda banjir.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta tsk luput dari momok itu, spontan pihaknya menerjunkan ribuan petugas hingga pompa untuk menangani bencana banjir itu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum menyebutkan, pihaknya siaga dengan 580 unit pompa stasioner, 557 unit pompa mobile, dan 845 pintu air yang tersebar di berbagai lokasi strategis.
Kemudian, ada 254 unit alat berat, 460 unit dump truck, dan pasukan biru sebanyak 4.226 personel yang siap siaga hadapi dampak musim hujan ini.
Dinas SDA DKI juga melakukan perawatan rutin pada pompa-pompa tersebut. Pompa stasioner membantu mengalirkan air di wilayah yang mengalami penurunan muka tanah, sementara pompa mobile digunakan untuk menangani genangan di sejumlah lokasi yang sulit dijangkau oleh pompa stasioner.
“Saat ini, petugas kami masih berupaya untuk meminimalkan dampak hujan deras yang terjadi sejak dini hari,” ungkap Ika melalui keterangan tertulis, Sabtu (23/3/2024), seraya menegaskan, pada dini hari, Jumat (22/3), Jakarta diguyur hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi dan dalam waktu yang cukup lama.
Terpantau curah hujan extrem terjadi di Semanan, Jakarta Barat, dengan intensitas 212 mm/hari dan di Pompa Tanjungan, Jakarta Utara, dengan intensitas 208 mm/hari.
Di sisi lain, Ika menguraikan, infrastruktur pengendali banjir di DKI Jakarta dirancang untuk menanggulangi curah hujan extrem dengan batas 150 mm/hari untuk infrastruktur makro dan 100 mm/hari untuk infrastruktur mikro.
Untuk itu, Dinas SDA DKI juga rutin melakukan pengerukan di kali, waduk, saluran untuk mengangkat sedimen sehingga kapasitas saluran tetap optimal dalam menampung air guna meminimalkan terjadinya genangan saat musim hujan.
“Prinsipnya, kami selalu standby dan meningkatkan koordinasi dengan seluruh pihak seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), para Wali Kota, Camat, Lurah, hingga RT/RW, serta stakeholder dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya untuk mempercepat penanganan banjir dan meminimalkan risiko yang terjadi,” tandasnya.
Tak hanya itu, kata dia, berbagai cara diupayakan untuk mengantisipasi dan meminimalkan genangan yang terjadi. Mulai dari pembangunan dan penguatan infrastruktur pengendali banjir, seperti waduk, perkuatan tanggul, sistem polder, dan peningkatan kapasitas drainase kawasan.
“Dinas SDA DKI Jakarta juga aktif mengoptimalkan operasional sarana dan prasarana, seperti rumah pompa, pintu air, dan peralatan berat lainnya,” tukasnya.
Pemprov DKI mengimbau agar masyarakat tetap waspada mengingat cuaca masih mendung. Selain itu, masyarakat dapat memantau informasi terkini mengenai wilayah terdampak banjir dan genangan, serta status ketinggian pintu air melalui link https://pantaubanjir.jakarta.go.id, https://poskobanjirdsda.jakarta.go.id, aplikasi JAKI, maupun akun Twitter @BPBDJakarta, juga Center Jakarta Siaga 112 apabila membutuhkan bantuan lebih lanjut.
Sejumlah RT Masih Kebanjiran
Pagi ini, tidak kurang dari 9 RT di Jakarta Barat masih tergenang air. Sebanyak 562 jiwa bertahan di lokasi pengungsian.
“BPBD mencatat genangan dari Jumat (22/03) pagi hari sampai Sabtu (23/03) pukul 08.00 WIB masih terjadi di 9 RT atau 0,029% dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta,” sebut Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan, Sabtu (23/3/2024).
Lokasi pengungsian antara lain terletak di RPTRA Alur Kemuning, Rusun Lokbin, Musholla Al-Hidayah, SDN 11 Pagi RA 04, Musholla Al-Mukhlisin, SDN 02 Pagi, RPRTA Alur Anggrek, Masjid As-Saudiyah, serta Balai Warga RT 02/03.
Berikut sebaran genangan air per pukul 08.00 WIB di Jakarta Barat:
- Kel. Kamal
Jumlah: 1 RT
Ketinggian: 30 cm
Penyebab: Curah Hujan Tinggi - Kel. Tegal Alur
Jumlah: 8 RT
Ketinggian: 30-60 cm
Penyebab: Curah Hujan Tinggi
Reporter: Aloy/ Firdaus
Editor: H. Gamal Hehaitu