Jakarta, metromedia.id – Untuk meningkatkan kompetensi guru madrasah, Kementerian Agama melakukan berbagai innovasi secara simultan. Tujuan utamanya, mencetak great teacher bagi guru-guru madrasah.
Ada empat level guru; 1. Medium teacher. Yaitu, level guru yang hanya memberi tahu. 2. Good teacher atau guru yang dapat menjelaskan ilmunya. 3. Excellent teacher. Yakni guru yang dapat mendemonstrasikan ilmunya. Terakhir atau level tertinggi, Great Teacher. Yaitu, guru yang dapat menjadi inspirasi untuk anak didiknya maupun masyarakat disekitarnya.
“Untuk meraih predikat tersebut, Kemenag terus berupaya agar guru dapat meningkatkan self-esteem dan kompetensinya,” terang Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar, di Bandung, Rabu lalu.
Kota Kembang itu menjadi edisi terakhir dari rangkaian peningkatan kompetensi GTK Madrasah. Sebelumnya, giat yang sama dilakukan di sejumlah daerah. Di Bandung, ada 45 peserta.yang diberi penguatan kompetensi, salah satunya dalam rangka peningkatan self-esteem.
Menurut Tobib, pemupukan kompetensi guru harus didasari dengan self-esteem (harga diri) yang mencukupi. Self-esteem adalah sebuah pikiran, perasaan dan pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri.
Tanpa self-esteem yang cukup, bapak/ibu akan kesulitan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan ilmu yang akan didapat bahkan ilmu yang telah bapak/ibu miliki untuk menjadi guru dengan level tertinggi, yakni Great Teacher,” jelas pria yang juga dosen di Universitas Indonesia ini.
Ciri orang dengan self-esteem rendah di antaranya mempercayai bahwa orang lain lebih baik dari dirinya. Dia selalu terpaku pada kelemahan diri sendiri, lupa diri dan selalu mendahulukan orang lain, serta tidak percaya diri (inferior).
“Hal yang perlu ditanamkan dalam diri adalah meyakini bahwa kita sebagai individu merupakan sebuah masterpiece Allah SWT. Kita dilahirkan di dunia ini berbeda dengan individu lain. Sudah pasti Allah menciptakan kita dengan kelebihan dan kelemahan masing-masing. Pahami bahwa setiap pikiran dan kata adalah kekuatan dan energi baik positif maupun negative yang dapat memiliki pengaruh kuat terhadap kehidupan kita,” papar Thobib menekankan law of attraction.
Berkenaan itu, GTK Madrasah dalam setiap giat peningkatan kompetensi, selalu menyajikan materi peningkatan self esteem. Selain itu, dalam kegiatan yang digelar 3 hari, 24 – 26 Juli 2024, ada tiga pokok bahasan yang disajikan, yaitu: 1) Pembelajaran Kontekstual dalam Kurikulum Merdeka; 2) Pembelajaran Berbasis Komunitas: Meningkatkan Literasi Membaca dan Menulis; dan 3) Moderasi Beragama Sebagai Tools dalam Pembelajaran Kontekstual.
“Guru sebagai ujung tombak pendidikan, istilah masyhur yang selanjutnya dimaknai secara khas sebagai pencerah hati,” pungkasnya.
Penulis: H. Gamal Hehaitu