JAKARTA, METROMEDIA.ID – Adanya isu yang mencuat terkait rencana kenaikan tarif TransJakarta, Legislator Jakarta secara jamaah menolak rencana Pemprov Jakarta itu. PDIP tidak setuju, bahkan mencontohkan penerapan transportasi di sejumlah kota di Eropa.
“Saya melihat hal ini tentunya tidak setuju dengan adanya kenaikan terhadap tarif TransJakarta, terutama jika kenaikan tarif terlalu besar dan dapat membebani masyarakat, ditambah kondisi perekonomian kita sedang mengalami pelemahan alias semakin-memburuk,” sebut anggota Komisi B DPRD Jakarta F-PDIP, Dwi Wijayanto Rio Sambodo, kepada wartawan, Jumat (20/12/2024).
Menurut Dwi sapaan akrabnya, sebaiknya Pemprov Jakarta melakukan kajian lebih dalam terkait kenaikan tarif TransJakarta agar tidak berdampak pada daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada transportasi umum.
“Dari pada terfokus untuk menaikkan harga, Pemprov wajib menciptakan iklim budaya naik transportasi publik yang seperti program Gubernur Jakarta terpilih, Mas Pramono agar berdampak signifikan untuk agar warga Jakarta dan sekitarnya menggunakan transportasi publik, ini juga dapat mengurangi kemacetan di Jakarta,” ujar Dwi, seraya mencontohkan beberapa pelayanan transportasi publik dari sejumlah negara, untuk menjadi acuan bahwa kebijakan penetapan harga menyesuaikan kemampuan masyarakat meningkatkan partisipasi masyarakat beralih ke transportasi publik.
“Ada satu negara di Eropa, yang membuat kebijakan menggratiskan pelayanan transportasi publik yaitu Luksemburg, hal ini bisa menjadi referensi ke depannya,” tandasnya.
Menurut Dwi, Jakarta dinilai juga bisa mengadopsi kebijakan paket tarif bulanan yang lebih fleksibel dan terjangkau, seperti yang diterapkan di beberapa kota besar di dunia, misalnya Moskow.
“Di Moskow, ada kebijakan paket bulanan yang memungkinkan pengguna transportasi umum untuk mendapatkan tarif lebih murah jika membeli paket bulanan. Paket ini bisa disesuaikan dengan berbagai kebutuhan masyarakat, termasuk untuk pekerja, pelajar, atau masyarakat umum, yang dapat mengurangi biaya transportasi mereka secara signifikan,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, wacana kenaikan tarif bus TransJ sedang dikaji Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta.
Pemprov Jakarta juga menyatakan terbuka dengan kajian dari berbagai pihak soal kenaikan tarif bus TransJ.
“Kita masih melakukan pendalaman terhadap hasil kajian yang disampaikan baik oleh teman-teman Transjakarta, demikian juga oleh Dewan Transportasi Jakarta juga sudah masuk dalam tahap pendalaman oleh Pemprov DKI Jakarta,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jakarta Syafrin Liputo kepada wartawan, Kamis (19/12).
Reporter: Alya Hehaitu
Chief Editor: H. Gamal Hehaitu