
Jakarta,metromedia.id – AWAS BAHAYA!!!SUTET TEGANGAN 500 KV di sekitar ANDA. Pembangunan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) di Jalan Swatirta RT 006 RW 09 , Kelurahan Kebon Bawang, Jakarta Utara membuat resah para warganya karena akan berdiri sutet yang notabenenya beradius sangat pendek dan menyalahkan aturan atau SOP PLN dan Badan Standarisasi Nasional (BSN) kurang dari 50 meter radius ke pemukiman warga.
Sebagai Ketua RT 05 , RW 09 Sapto Nurcahyo menerangkan “Kami warga di sini Menolak dengan tegas atas di bangun nya 3 (tiga) Tower Sutet di lingkungan wilayah RW kami, yang sebelumnya rencana pembangunan Sutet berdasarkan (PERPRES NO. 60 TAHUN 2020, KEPGUB NO. 1272 TAHUN 2021 TENTANG TIM VERIFIKASI DOKUMEN PERENCANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK SUTET) berada di Kelurahan Sungai Bambu yang untuk lokasi rencana pembangunannya berada di samping area jalan TOL Sedyatmo Ruas Tj. Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga-Pluit. tapi tiba-tiba berubah titik lokasi nya jadi di wilayah kami kelurahan kebon bawang, tanpa ada KONSULTASI PUBLIK dan AMDAL diwilayah kami, ini jelas-jelas sangat merugikan kehidupan para warga, sutet merupakan saluran tegangan tinggi pastinya berisiko besar untuk kami terutama untuk anak-anak, balita, lansia, ibu hamil, bayi, baik dari segi keamanan, kesehatan, dan faktor ekonomi “kata Pak RT saat ditemui di lokasi pembangunan sutet bersama warga terdampak sambil membentangkan spanduk penolakan pembangunan sutet.
Di lokasi yang sama saudara Dimas salah satu warga yang terdampak dari pembangunan SUTET ini juga menyampaikan penolakan pembangunan Sutet. Beliau menyampaikan perihal dampak yang sangat merugikan sama hal nya yang disampaikan oleh Ketua RT.005 (bapak Sapto) yaitu tentang dampak keamanan, kesehatan, dan ekonomis bagi warga. Saya sebagai warga yang terdampak memohon kepada institusi pemerintahan agar bisa meninjau/mengkaji ulang kembali Proyek Pembangunan SUTET ini, karena sangat merugikan kehidupan warga masyarakat disekitar.
Sementara itu salah satu warga di RT 06 RW 09 Mas Seno (wiwi) menambahkan, Di wilayah kami saja ada 20 rumah yang terdampak, dan kalau saya melihat dari bentangan kabel yang akan melintas di kelurahan kebon bawang khususnya di wilayah RT.05 dan RT.03 yang lebih banyak jumlah penduduknya itu hampir sekitar ± 100 Rumah yang akan di lintasi oleh kabel-kabel.
Pembangunan sutet di RT.006 RW.009 ini di mulai dari tanggal 9 Desember 2024 kemarin, sebelumnya warga menolak karena pihak ketua RT tidak pernah ada sosialisasi ke warga, memang ada uang yang sempat di berikan kepada warga yg berada disekitar titik lokasi pembangunan Tower Sutet oleh pihak pembangunan sutet sebesar Rp 500 ribu katanya itu uang debu pembongkaran rumah yang menjadi titik tower sutet, yang awal mulanya dijanjikan selama 1 (satu) minggu untuk proses pembongkaran rumah sampai sekarang sudah hamper 1 (satu) bulan belum rampung, kami warga sangat dirugikan dan tidak sebanding dengan nilai nominal yang diberikan jelas “terang nya”.
Saudara Sapto ketua RT 05 RW 09 dan warga yang terdampak meminta dan sangat berharap banyak kepada pemerintahan administrasi Jakarta Utara untuk dapat membantu menyelesaikan permasalahan ini di warga.
Sementara itu juga di ketahui bahwa sudah pernah di lakukan pertemuan dengan pihak kelurahan kebon bawang dan memanggil beberapa RT yang terdampat pembangunan sutet tersebut, tetapi ada salah satu RT yang menolak untuk hadir untuk membela warganya yang terdampat pembangunan sutet tersebut.
Ibu Dorma yang rumahnya sangat terdampak oleh proyek pembangunan sutet tersebut dan juga ibu Dorma adalah salah satu penduduk yang sangat lama sejak 21 tahun lalu tinggal di tempat itu mengatakan “Ya harus bagaimana cara kerja para proyek tersebut yang memasang kabel-kabel di rumah saya, dan hingga saat ini juga batuk saya belum kunjung sembuh akibat debu yang di hasilkan oleh proyek sutet”
“Saya kini tinggal berdua dengan anak saya, hingga saat ini RT kami hanya membiarkan kabel-kabel yang menumpang pada rumah saya, seharusnya rumah kami jangan di tumpangi oleh proyek tersebut dong, saya ingin protes TAKUT karena saya sudah lansia. Saya tidak tahu ini imbas proyek ini kedepannya untuk kesehatan saya dan anak saya, baru ada pekerjaan seperti ini saja saya sudah batuk-batuk apalagi nanti di rumah saya yang berdekatan dengan sutet yang bertegangan tinggi?” tambah Dorma kepada metromedia.id
Penulis : Aloysius