
JAKARTA, METROMEDIA.ID –
Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung memaparkan sederet program unggulan yang akan direalisasikan pada 100 hari kerja setelah dirinya dikukuhkan sebagai Gubernur. Program itu di antaranya membuka sejumlah taman di Jakarta 24 jam hingga sekolah swasta gratis.
Politikus PDIP itu mengungkapkan, taman-taman yang infrastrukturnya sudah siap akan dibuka selama 24 jam. Misalnya, kata dia, Taman Literasi Martha Tiahahu, Banjir Kanal Timur, dan Taman Langsat Jakarta Selatan.
“Kami akan membuka taman-taman di Jakarta yang secara infrastrukturnya sudah siap. Seperti Taman Literasi, Taman Langsat,” kata Pramono usai menggelar syukuran kemenangannya di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Jumat (31/1/2025).
Pada tahap awal, sebut mas Pram, sapaan akrab Pramono Anung, akan ada lima taman di Jakarta yang diprioritaskan buka 24 jam. Menurutnya, infrastruktur pendukungnya dinilai sudah memadai.
“Kenapa baru lima, karena kami sudah melihat dari yang ada itu ternyata baru lima ini infrastrukturnya siap, ada fasilitas transportasi publiknya yang kemudian gampang untuk dijangkau. Kemudian di taman itu ada tempat untuk mengekspresikan tempat bertemu dan sebagainya,” tegas mas Pram, seraya mengutarakan, adapun pengelolaannya melibatkan dua perusahaan lewat program Corporate Social Responsibility (CSR). Nantinya keamanan, kenyamanan, akan diperhatikan.
“Nanti dilakukan kerja sama dengan dua perusahaan CSR, sehingga mereka yang bersama-sama dengan pemerintah Jakarta bertanggung jawab menjaga keamanan, kenyaman, kemudahan,” imbuhnya.
SARAPAN BERGIZI GRATIS
Program pasangan Pramono- Rano Karno berikutnya yakni sarapan bergizi gratis yang melibatkan kantin UMKM sekolah setempat. Katanya kantin sekolah bisa jadi bakal dilibatkan.
“Jadi UMKM sekolah setempatlah yang akan dilibatkan. Hanya, gizi dan lauk pauk akan dikurasi dengan tim yang ahli,” kata dia.
Sementara, Tim Transisi Pramono-Rano juga telah menentukan pilot project untuk program sekolah swasta gratis di Jakarta. Pramono menguraikan, program ini akan dimulai dengan pembenahan KJP yang dinilai tidak tepat sasaran.
“(Pilot project) sudah. Nanti kalau sudah ini kami sampaikan. Memang untuk selolah swasta gratis tidak bisa langsung semuanya. Tetapi yang jelas untuk KJP ini kan ada hubungannya dengan sekolah negeri dan swasta,” pungkasnya.
Reporter: Alya/ Aloy
Editor: Gamal Hehaitu