
JAKARTA, METROMEDIA.ID –
‘Tim Pemecah Macet’ besutan Polda Metro Jaya berhasil memetakan sejumlah titik rawan macet.
“Tim ini dinamis dengan melihat situasi. Memang di pagi hari itu kita mulai jam 6 sampai jam 9 jadi mempercepat arus yang masuk Jakarta,” sebut Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman, Ahad (16/2/2025).
Latif mengungkapkan pada pagi hari ‘tim pemecah macet’ akan lebih banyak fokus mengurai kemacetan di jalur arteri yang berada di daerah penyanggah Jakarta. Titik macet itu berada di jalur Kalimalang hingga Daan Mogot.
“Mulai dari Cakung, dari Kalimalang, mulai dari Depok, mulai dari Lenteng Agung, dari Ciputat, terus dari Daan Mogot, ini pintu-pintu masuk terutama di arteri kita memang tim pemecah ini terpusat di jalur-jalur ateri yang akan masuk masuk kota Jakarta,” beber Latif, seraya menuturkan, begitu juga jalur dari Tomang, Slipi, Semanggi terus Kuningan, Pancoran, Cawang. “Ini titik-titik krusial yang menjadi pusat kepadatan lalu lintas di situ kita akan mengatur sampai ke jalur-jalur penyanggah,” imbuhnya.
Kebijakan serupa juga terjadi di sore hari. Latif mengatakan ‘tim pemecah macet’ mulai bergerak mengurai kemacetan sejak pukul 16.00 WIB. Tim itu akan berjaga hingga pukul 02.00 WIB dini hari.
Menurut Latif, di sore hari ‘tim pemecah macet’ ini akan berfokus dalam mengurai arus kendaraan yang akan keluar Jakarta. Di rentang pukul 16.00 WIB hingga 21.00 WIB, ruas jalan Sudirman-Thamrin dan Gatot Subroto menjadi titik rawan macet.
“Pada sore hari mereka akan menempati titik-titik yang akan kita tentukan untuk yang akan keluar Jakarta. Kalau di jalur utama yang kita menjadi konsentrasi kita itu di Sudirman-Thamrin dan Gatot Subroto, bagaimana kendaraan-kendaraan ini menumpuknya di situ pada sore hari yaitu mulai jam 4 sampai sekitar jam 9. Petugas kita sampai jam 2 (dini hari) memastikan arus yang akan keluar Jakarta ini bisa keluar,” tutur Latif.
TIM HARUS JELI
Sementara, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto ikut turun gunung meninjau ‘tim pemecah macet’ Polda Metro Jaya demi mengurai kesemrawutan lalu lintas (lalin) di Jakarta. Karyoto meminta tim jeli mengantisipasi potensi macet.
Peninjauan patroli ‘tim pemecah macet’ itu dilakukan Karyoto pada Jumat (14/2) malam. Karyoto minta ‘tim pemecah macet’ responsif dan tak berdiam diri.
“Anggota responsif terhadap arus lalin yang padat. Jangan hanya diam diri tapi jeli melihat peluang antisipasi macet,” kata Irjen Karyoto, seraya minta anggota ‘tim pemecah macet’ saling berkoordinasi, dan jika terjadi hambatan dalam penguraian kemacetan harus segera ditindaklanjuti.
“Rekayasa arus lalin diutamakan maksimal. Anggota harus dapat berkoordinasi dengan simpangan lain. Bila terdapat hambatan saling koordinasi untuk dapat segera ditindaklanjuti di jaringan berikutnya,” imbuhnya.
Dia mengatakan ‘tim pemecah macet’ juga dilengkapi dengan alat penunjang berupa senter panjang dan bendera kecil. Patroli ini dilakukan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas di sejumlah titik rawan kemacetan terutama pada jam sibuk.
“Anggota dilengkapi dengan senter panjang dan bendera kecil,” ujarnya.
Reporter: AlFaiz/ Alya
Editor: Gamal Heha