
CIANJUR, METROMEDIA.ID –
SMAN 1 Cianjur tetap nekat menggelar acara study tour kendati sudah dilarang oleh Gubernur Jabar Dedi Multadi, sekolah di Jabar menggelar acara seperti itu.
Adanya study tour yang terkesan dipaksakan sekolah, banyak orang tua murid mengaku harus merogoh kocek jutaan rupiah untuk kegiatan itu.
Usai ketahuan melanggar, akankah Kepsek SMAN 1 Cianjur bernasib sama dengan Kepsek SMAN 6 Depok?
Diketahui, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi tegas melarang sekolah-sekolah di Jawa Barat menggelar study tour ke luar kota.
Ia bahkan tak segan-segan mencopot Kepala Sekolah yang ketahuan masih nekat melakukannya. Seperti yang baru-baru ini viral terjadi pada Kepsek SMAN 6 Depok, Siti Faizah.
Namun, ketegasan Dedi Mulyadi ini ternyata tak membuat jera SMAN 1 Cianjur.
Pihak SMAN 1 Cianjur tetap nekat menggelar study tour ke Bromo, Jawa Timur, dan Bali.
Selain itu, ada juga laporan bahwa SMAN 1 Cilaku, Cianjur, berencana menggelar study tour ke Yogyakarta.
Seorang wali murid SMAN 1 Cianjur yang enggan disebutkan namanya bercerita bahwa biaya study tour yang dibebankan kepada siswa mencapai jutaan rupiah.
“Setiap siswa yang hendak ikut study tour yang diadakan sekolah harus mengeluarkan uang hampir Rp 3 juta. Untuk biaya study tour ke Bromo hampir Rp 2 juta, belum bekal jajan anak Rp 1 jutaan, jadi kira-kira totalnya Rp 3 juta,” tegasnya, dikutip dari TribunnewsDepok.
Sang ortu mengaku keberatan dengan besarnya biaya tersebut, namun anaknya terpaksa mengikuti perjalanan yang agendanya meliputi kunjungan ke Bromo sebelum melanjutkan perjalanan ke Bali.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Barat, Nonong Winarni, membenarkan bahwa SMAN 1 Cianjur menggelar study tour ke Bromo dan Bali.
“Benar, SMA Negeri 1 Cianjur melakukan study tour atau piknik ke Bromo dan Bali. Meskipun kegiatan tersebut sudah jelas dilarang,” ujar Nonong, seraya mengaku, pihaknya juga menerima laporan bahwa SMAN 1 Cilaku, Cianjur, berencana menggelar study tour juga ke Yogyakarta.
“Terkait dengan SMAN 1 Cianjur yang sudah berangkat ke Bromo, Jawa Timur dan Bali saat ini sedang dalam perjalanan pulang menuju ke Cianjur. Rombongan SMAN 1 Cianjur berangkat pekan kemarin,” sergah Nonong.
Kepala Sekolah SMAN 1 Cianjur berdalih, studi tour ke Bromo, Jawa Timur dan Bali merupakan kegiatan outing Class Implentasi P5 Bhineka Tunggal Ika.
“Kegiatan ke Malang dan Bali tersebut dilaksanakan selama satu pekan, terhitung mulai dari Senin (17/2/2025) sampai Senin (24/2/2025),” kata Kepala Sekolah SMAN 1 Cianjur Agam Supriyanta, Selasa (25/2/2025).
Menurut dia, kegiatan tersebut, merupakan outing Class terkait Implentasi P5 Bhineka Tunggal Ika dilaksanakan sekolah. Kegiatan itu mengacu pada program sekolah.
“Sehingga kegiatan tersebut, sifatnya tidak wajib. Tercatat dikuti oleh sebanyak 361 siswa kelas XI, dan ada 77 siswa tidak ikut dalam kegiatan tersebut” katanya.
Disinggung sanksi apa yakngnbakal diterima Kepsek SMAN 1 Cianjur, Nonong mengaku, pihaknya belum dapat memberikan komentar lebih jelas terkait dengan sanksi yang akan diberikan kepada kepala sekolah SMAN 1 Cianjur.
“Kita liat ya nanti, saya belum bisa berkomentar soal sanksinya ya. Urusan itu nanti saya beritahukan kembali ya,” ucap Nonong, seraya menuturkan, pihaknya mendukung soal surat edaran yang dikeluarkan Gubernur Jawa Barat terkait dengan larangan studi tour.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengaku telah mencopot Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 6 Depok yang tetap memberangkatkan siswanya pergi study tour ke Jawa Timur (Jatim).
Reporter: Mul
Editor: Gamal Hehaitu