
JAKARTA, METROMEDIA.IDksi saluran pernapasan akut (ISPA) hingga radang selaput mata akibat dari pengujian Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara.
Demikian diungkapkan Ketua RT Perumahan JGC Klaster Shinano, RT 18 RW 14, Wahyu Andre Maryono. Ia menyebut total ada 12 warganya yang terserang penyakit dan rata-rata merupakan anak-anak.
“Yang terkena ISPA ada sembilan orang, kemudian tiga orang radang selaput mata,” tegas Wahyu kepada wartawan, Kamis (20/3/2025).
Wahyu menyatakan, dampak bau dari RDF Rorotan bukan hal yang paling dikhawatirkan oleh warga. Namun, penyakit yang menyerang anak-anak mereka lah yang menjadi perhatian.
“Kalau bau soal lain lah, tapi yang paling dikhawatirkan itu penyakit,” ujar Wahyu, seraya menegaskan dampak bau seolah sudah menjadi makanan sehari-hari bagi warga sekitar RDF Rorotan. Bahkan, kata dia, saat berada di dalam rumah pun bau tak sedap masih tercium.
“Apalagi dalam beberapa waktu terakhir ini kan katanya mereka melakukan proses cleaning, itu baunya sangat luar biasa,” sergahnya.
Wahyu mengutarakan, mereka itu semprot semacam pewangi untuk menghilangkan bau, nah tapi pewangi itu malah justru bikin mata perih.
Wahyu berharap Pemprov DKI Jakarta bisa segera mencari solusi untuk mengatasi masalah ini. Ia bahkan berharap agar Pemprov DKI Jakarta bisa segera menutup RDF tersebut.
“Solusinya sebenarnya cuma satu, tutup itu, karena ini dampaknya sudah mencapai radius 5 km kalau dari hasil investigasi kita,” tukasnya.
Beberapa waktu lalu, Project Manager Pembangunan RDF Plant Jakarta KSO Wika-Jaya Konstruksi Angga Bagus mengatakan, seluruh sistem pengendalian bau sudah disempurnakan dan siap beroperasi optimal untuk memastikan RDF Plant berjalan tanpa dampak negatif bagi warga sekitar pabrik.
Dia menjelaskan bau yang sempat muncul disebabkan pengaturan unit Advanced Oxidation Process (AOP) atau proses oksidasi pada deodorizer (penghilang bau) belum beroperasi penuh.
Editor: Gamal Hehaitu