
JAKARTA, METROMEDIA.ID –
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) RI, Kamaruddin Amin, menegaskan pentingnya pengelolaan data secara komprehensif dan kuat di lingkungan Kemenag, guna mendukung pengambilan kebijakan yang lebih strategis dan berdampak bagi masyarakat.
Demikian disampaikan Kamarudiin Amin dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Triwulan I Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemenag, pada Jumat (21/3/2025). Mantan Dirjen Bimas Islam ini mengutarakan, Kemenag memiliki salah satu ekosistem data terbesar di antar kementerian yang ada di Indonesia.
“Data di Kemenag sangat kaya, mencakup pendidikan keagamaan, perencanaan, hingga kepegawaian. Namun, kita masih menghadapi berbagai tantangan dalam pengelolaannya,” ungkap Kamaruddin, seraya mengaku, meskipun data yang dimiliki sangat besar, namun masih terdapat berbagai permasalahan yang perlu diperbaiki. Contohnya, pada data pendidikan seperti siswa, guru, dan sarana prasarana yang ada di EMIS (Education Management Information System) yang masih memiliki tantangan besar dalam validasi dan pemutakhiran.
Kamaruddin juga menekankan, perlunya pengembangan sistem digital yang lebih canggih, seperti Mora One Search, yang diharapkan bisa menjadi pusat pencarian data terpadu untuk berbagai aspek Kemenag, termasuk di dalamnya mencakup data di Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN).
“Kita harus membangun sistem yang lebih modern dan kuat, bekerja sama dengan lembaga ekspertise, serta mencari sumber pendanaan non-konvensional untuk mewujudkan transformasi digital yang berdampak besar,” ucapnya.
Kamaruddin menyoroti perlunya pengembangan Pusaka Super Apps yang dapat mengintegrasikan berbagai layanan digital di Kemenag, serta memperkuat layanan transformasi digital untuk mencegah manipulasi data oleh oknum.
Dengan berbagai tantangan yang ada, Sekjen Kemenag berharap Pusdatin Kemenag ke depan bisa menjadi sumber informasi yang produktif dan bermanfaat dalam pengambilan kebijakan strategis di Kemenag.
Ia pun meminta Pusdatin untuk berkolaborasi dengan pihak-pihak yang berpengalaman dalam pengelolaan data, agar data yang ada bisa menjadi kekuatan bagi kemenag.
Sementara, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Agama RI, Abdul Rouf menyatakan pentingnya transformasi digital dalam pengelolaan data di lingkungan Kemenag. Ia menyampaikan bahwa data harus menjadi dasar pengambilan kebijakan yang kuat dan akurat.
“Kami menyadari munculnya struktur baru ini, ada ekspektasi pimpinan yang luar biasa terhadap data sebagai dasar pengambilan kebijakan. Kita perlu merumuskan strategi yang tepat sekaligus mempercepat ketertinggalan dari kementerian atau lembaga lain dalam pengelolaan data,” ujar Rouf, seraya mengklaim, sejumlah langkah sudah digenjot untuk meningkatkan validasi data di Kemenag. Salah satunya adalah identifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi. Sejumlah langkah strategis yang telah diambil seperti, penyederhanaan aplikasi, penyempurnaan data EMIS yang sudah mulai migrasi, pembangunan sistem digital terpadu, pengembangan Pusaka Super Apps, serta beberapa langkah strategis lainnya.
Rouf memaparkan, Pusdatin sudah membuat skema jangka lima tahun dalam mewujudkan transformasi digital. Ia pun menyadari pentingnya dukungan dari berbagai pihak, bagi Pusdatin, dalam mewujudkan pengelolaan data yang lebih kuat dan efektif. “Kami sangat membutuhkan support dan dukungannya dalam mewujudkan transformasi digital, di Kemenag terutama di Pusdatin,” tukasnya.
Dengan berbagai langkah yang telah diambil, Kemenag berharap sistem data yang dibangun dapat menjadi sumber informasi yang akurat dan bermanfaat dalam pengambilan kebijakan strategis ke depan.
Editor: Gamal Hehaitu
Sumber: Kemenag