
JAKARTA, METROMEDIA.ID –
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meluangkan waktu menghadiri buka puasa bersama dan santunan anak yatim di Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari, Cengkareng, Jakarta Barat. Pada kesempatan itu Pramono membagikan santunan kepada 1.500 anak yatim se-Jakarta Barat.
Dalam kunjungannya itu, Pramono didampingi Anggota Komisi C Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth dan Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto.
Dalam sambutannya, Pramono menekankan pentingnya meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Ia juga berpesan kepada para anak yatim agar terus rajin belajar demi masa depan yang cemerlang.
Melalui program Kartu Jakarta Pintar (KJP) maupun Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), ia mewanti- wanti agar bantuan tersebut dimanfaatkan dengan baik untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan prestasi akademik.
“Hari ini ada 1.500 anak yatim se-Jakarta Barat. Yang penting adalah kita tidak boleh kehilangan empati untuk membantu sesama warga yang membutuhkan,” ujar Pramono, menyampaikan alhamdulillah, kemarin KJP sudah diterima oleh 707.622 siswa. Jika teman-teman rajin belajar, ke depan akan ada KJMU, karena Pemprov akan menanggung biaya kuliah dan memberikan kesempatan bagi teman-teman untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
Pada kesempatan itu juga, Pramono menawarkan jika Masjid KH. Hasyim Asy’ari tersebut membutuhkan perbaikan atau renovasi. Ia pun mengatakan bahwa pihaknya siap untuk memfasilitasi.
“Tadi saya bisik-bisik Pak Walikota (Uus), Pak Wali kalau ada yang perlu diperbaiki mari kita perbaiki karena ini masjid ini milik Pemda Jakarta sehingga harus ditata dengan baik,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Jakarta itu juga berjanji akan terus mempererat hubungan antara umara (pemimpin) dan ulama-ulama berjalan dengan baik.
“Yang saya janjikan adalah bagaimana memperbaiki umat, bagaimana pendidikan menjadi lebih baik, bagaimana hubungan antara umara dan ulama-ulama itu akan berjalan dengan baik dan mudah-mudahan saya selalu diingatkan oleh pak Kyai kita harus bersama-sama membangun Jakarta tanpa meninggalkan keumatannya,” tukasnya.
Editor: Gamal Hehaitu