
JAKARTA, METROMEDIA.ID – Pemerintah Provinsi Jakarta melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PAM Jaya telah menyediakan water purifier di berbagai fasilitas umum, seperti rumah ibadah, dan lingkungan pendidikan.
Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, mengungkapkan, water purifier ini mampu menghasilkan air yang lebih bersih karena telah melalui proses penyaringan sebelumnya. “Water purifier dirancang untuk menyaring dan membersihkan air dari kontaminan, sehingga menghasilkan air yang lebih bersih dan aman untuk dikonsumsi,” tandas Arief dalam keterangannya, Rabu (5/2/2025) lalu.
Arif memaparkan, setidaknya, terdapat 55 unit water purifier yang telah terpasang. Salah satu lokasi penyediaannya adalah halte TransJakarta, seperti di Halte CSW, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selain itu, water purifier juga telah disediakan di area Masjid Fatahillah, Balai Kota Jakarta, serta sejumlah lokasi lainnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jakarta, Sarjoko, mengapresiasi kebijakan Pemrov DKI melalui PAM JAYA yang telah mengalirkan air bersih melalui ” Water Purifier” ke Sekolah, sehingga, pelajar sudah tidak perlu lagi membeli air minum kemasan. “Mereka tidak perlu lagi membeli air minum dalam kemasan. Bisa menghemat uang jajan untuk ditabung,” sebut Sarjoko dalam keterangannya, Sabtu (22/3/2025).
Salah satu manfaat lain dari tersedianya water purifier, urai Sarjono, adalah dapat mengurangi sampah plastik karena tidak lagi bergantung pada air minum kemasan. Oleh karena itu, ia berharap kebersihan lingkungan sekolah dapat terjaga lebih baik daripada sebelumnya.
“Mereka cukup mambawa tumbler dari rumah dan bisa diisi air melalui water purifier untuk kebutuhan konsumsi air minum di sekolah,” kata Sarjoko, seraya mengajak semua pihak untuk menjaga kelestarian lingkungan sebagai upaya mitigasi dalam menjaga ketersediaan air bersih dan layak minum.
“Saya minta para pelajar bisa ikut menanam pohon, tidak membuang sampah sembarangan, terutama di saluran maupun sungai untuk menjaga konservasi air,” pungkasnya.
Editor: Gamal Hehaitu