
KOTA BEKASI, METROMEDIA.ID – Pondok Pesantren Quantum IDEA siap menggodok, dan mencetak guru yang handal dalam Multiperan.
Demikian diungkapkan Kepala Madrasah Aliyah (MA) Quantum IDEA, H. Muhammad Amin Tahmid, S. Ag, MM kepada metromedia pada Kamis, 23 April 2025.
Kiat menyulap para santri menjadi tenaga pendidik yang handal, ujar Ustadz Amin Tahmid, Ponpes Quantum IDEA menggenjot pendidikan para santri dengan pelaksanaan Ujian Praktek Mengajar (‘Amaliyatu at-Tadris)
Pondok Pesantren Quantum IDEA Kota Bekasi berkomitmen, seluruh santrinya dididik supaya mampu menjadi pendidik dan pemimpin umat yang ahli dalam menyampaikan kebenaran.
“Salah satu caranya adalah dengan mengadakan Praktek Mengajar yang dikhususkan bagi seluruh santri kelas 12 MA Quantum IDEA,” ungkap Ustadz Amin Tahmid.
Acara yang dikemas oleh para pengasuh itu berlangsung selama 2 hari, dimulai hari Rabu dan Kamis (23-24 April 2025).
Sebelumnya berlangsung praktek mengajar, para Santri tingkat akhir ini diberikan pengarahan serta ujian Tarbiyah Amaliyah yang diharapkan dapat memberi pemahaman para Santri seputar methoda mengajar yang baik dan benar, sebelum nantinya melangkah kepada praktek mengajar.
Kepala MA Quantum IDEA yang jebolan Ponpes Darunnajah Jakarta ini, menyatakan, pada hari pertama Rabu, 23 April berlangsung praktek mengajar yang diikuti 7 santri kelas akhir dengan mata pelajaran Imla’ dan Muthalaah. Mereka adalah:
1. Arman Syahroni
2. Dika Darmawan
3. Fadlu Rizal Haula Rosul
4. Firmansyah
5. Haikal Rafiki
6. Hanzhallah Zaul Zulyan
7. Morad Lesnussa
Ustadz Amin Tahmid memaparkan, dalam praktek mengajar tahun ini, santri akhir terdiri dari 14 Santri dibagi menjadi 2 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 7 Santri. “Siapapun yang mendapat giliran melaksanakan praktek mengajar, maka anggota kelompoknya yang tidak mendapat giliran berdiri sebagai evaluator. Hasil evaluasi akan dibacakan pada pelajaran Naqd yang dipandu oleh Ust. Drs. H. Kholid Sirajuddin MM.Pd. dan Ust. H. M. Amin Tahmid, S.Ag. MM.
Menurut Ustadz Amin Tahmid, dalam pelajaran Naqd (koreksian- red), yang dievaluasi adalah langkah-langkah pengajaran yang dilaksanakan oleh santri kelas 12, Apakah mereka sudah melaksanakan langkah-langkah dengan baik sesuai urutan langkah-langkah yang tertulis atau melaksanakannya secara acak atau malah meninggalkan langkah-langkah tersebut. Selanjutnya, Ustadz Amin Tahmid menuturkan, yang dievaluasi adalah materi pelajaran yang diajarkan, sudahkah ia menjelaskan materi dengan benar atau belum. Yang ketiga yang dievaluasi adalah keadaan santri kelas 12 ketika melaksanakan praktek mengajar di dalam kelas, apakah terlihat gugup, kurang senyum dan sebagainya. Terakhir, yang menjadi bahan evaluasi adalah bahasa. Apakah sudah benar bahasa yang diucapkan, harakatnya sudah benar atau salah dan sebagainya.
“Diharapkan dengan ini santri kelas 12 mampu untuk mengoreksi, mau dikoreksi dan dapat introspeksi diri, sehingga mampu mengambil evaluasi dan menjadikan cara mengajarnya lebih baik dari sebelumnya,” tukas Ustadz Amin.
Berdasarkan info yang dihimpun metromedia, sebelum melaksanakan praktek mengajar, para santri kelas 12 ini harus melakukan persiapan yang matang, mulai dari memahami langkah-langkah dan materi yang akan diajarkan, membuat I’dad lalu mengajukannya kepada pembimbing, berkonsultasi dengan Ustadz pengajar asli, mempersiapkan alat peraga pembelajaran dan melalukan revisi penulisan I’dad jika terdapat kesalahan dalam penulisannya.
Dalam mempersiapkan itu semua, para santri kelas 12 diberi waktu 2 hari sebelum jadwal praktek mengajar.
Berdasarkan pantauan metromedia, terlihat
berbagai ekspresi tercermin di wajah para santri kelas 12 usai melaksanakan praktek mengajar ini. ada yang keluar kelas dengan rasa sedih, karena merasa persiapan prakteknya kurang maksimal, ada yang tersenyum lega dan ada pula yang terlihat sedih karena melupakan beberapa langkah pembelajaran.
Dari ini semua, Ponpes Quantum IDEA berharap seluruh santri kelas 12 akhirnya paham bagaimana cara mengajar yang baik sehingga tujuan utama tadi dapat tercapai.
Mengakhiri perbincangannya dengan metromedia,
Ust. HM. Amin Tahmid selaku Kepala Madrasah Aliyah merangkap Pimpinan Harian Pondok Pesantren Quantum IDEA yang merupakan jebolan Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta menegaskan, bahwa Kegiatan rutin tahunan ini diharapkan berjalan secara berkelanjutan setiap tahun dan diharapkan penerapan Bahasa Arab dan Inggris dapat berjalan baik sebagai bahasa percakapan setiap hari para santri, guru dan para pengasuh.
Modal pembelajaran Praktek mengajar ini sebagai langkah awal para santri untuk berperan di Masyarakat sebagai guru ngaji atau di madrasah / sekolah.
“Semoga menjadi bekal yang bermanfaat setelah selesai dari Pondok Pesantren Quantum IDEA,” tutupnya.
Penulis. M. Zaky Riza Hehaitu
Editor: H. Gamal Hehaitu