
JAKARTA, METROMEDIA.ID – Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sarjoko akhirnya angkat suara soal penyegelan yang terjadi di SMK PGRI 24 Kalideres. Sarjoko menyebut SMK PGRI 24 akan seutuhnya pindah ke gedung baru.
Adapun konflik itu terjadi antara salah satu kelompok ahli waris dan pihak Yayasan Assalamiyah. Sedangkan SMK PGRI 24 merupakan pihak ketiga atau penyewa lahan.
Surat pindah lokasi, ungkap Sarjoko telah disampaikan sejak April 2015 lalu. SMK PGRI 24 akan berpindah ke Kompleks Kebersihan Nomor 50 RT 008 RW 011, Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.
“Tanggal 24 April 2015 dari pihak SMK PGRI 24 sudah menyampaikan surat hal pindah lokasi ke Komplek Kebersihan Nomor 50 RT 008 RW 011, Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, dan dilampirkan surat kesepakatan bersama pengakhiran perjanjian dengan pemilik tanah tertanggal 9 April 2025,” ucap Sarjoko kepada wartawan, Selasa (29/4/2025).
Dia menyebut kegiatan belajar-mengajar di lokasi baru diharapkan dapat produktif kembali mulai Kamis (1/5) pekan ini.
“Terlepas dari adanya sengketa para ahli waris tersebut, kegiatan belajar mengajar SMK (PGRI) 24 direncanakan sudah bisa dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2025 di tempat yang baru,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, siswa SMK PGRI 24 Kalideres, Jakarta Barat, sempat tak bisa masuk ke sekolah lantaran gerbang disegel oleh ahli waris. Penyegelan itu membuat siswa tak bisa melaksanakan proses belajar.
Salah satu pengurus SMK PGRI 24, Siti Komariah, mengutarakan gedung SMK itu disegel pihak ahli waris karena adanya masalah uang perjanjian yang belum dibayarkan nadzir ke pihak ahli waris.
“Intinya soal uang yang belum dibayarkan,” tegas Komariah dikutip dari Detik.com, Jumat (25/4/2025).
Namun demikian, pada hari ini Yayasan Assalamiyah dan ahli waris telah bersepakat membuka segel tersebut. Gedung sekolah juga akan dipindah pekan depan.
“Siang tadi tim nadzir dan ahli waris sudah ada kesepakatan untuk membuka segel dengan syarat-syarat yang diajukan ahli waris kepada nadzir,” kata Komariah, seraya menuturkan, pihak sekolah memang sudah berencana pindah ke gedung baru pada awal April ini. Namun sebelumnya tidak terjadi kesepakatan antara nadzir pihak sekolah dan ahli waris.
“Sebenarnya pihak sekolah itu emang mau pindah dan sudah dapat gedung sekolah dari awal April. Karena kami ingin pindah itu mereka takut nadzir tidak berikan uang kerja ke ahli waris. Jadi kami disegel untuk dapat kesepakatan mereka,” ungkapnya.
Setelah adanya kesepakatan itu, kata Komariah, pihak sekolah langsung memindahkan barang-barang sekolah ke gedung baru yang masih terletak di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.
“Besok kami angkut barang-barang berat untuk alat praktik anak-anak,” sergahnya.
Menurut Komariah, pihak ahli waris tersebut meminta beberapa persyaratan kepada SMK PGRI 24 agar bisa pindah ke gedung baru. Salah satunya, adanya perbaikan di beberapa fasilitas gedung, seperti tembok dan pintu ruang kelas.
“Sekarang kami diberi waktu sampai tanggal 1 (Mei) untuk apa yang diminta mereka untuk diperbaiki. Seperti tembok dan pintu kelas,” pungkasnya.
Reporter: Farhan
Editor: Gamal Hehaitu