
JAKARTA, METROMEDIA.ID – Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq meminta, demi mendukung operasi Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggenjot meningkatkan upaya pemilahan.
Dalam kunjungan ke RDF Rorotan di Jakarta Utara, Senin, Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif mendorong agar fasilitas tersebut dapat segera dioperasikan paling lambat Juni, lebih cepat dari target Pemprov DKI Jakarta yang ingin memulai operasi pada September.
“Kalau kemudian bila mana masalahnya adalah sampah, maka sampahnya yang harus kita kelola. Harus kita pisah antara organik dan anorganik. Sampah lama, sudah lah, jangan masuk sini dulu, masuk ke Bantargebang,” jelas Hanif.
Menurut Hanief, langkah itu diperlukan agar RDF Rorotan, yang uji cobanya sempat mendapatkan keluhan warga karena bau dari lokasi tersebut, dapat beroperasi lebih cepat. Ia menyatakan bau dari lokasi RDF diperkirakan karena sampah yang digunakan untuk pengoperasiannya berasal dari sampah lama yang sudah tercampur.
Hanief menegaskan, bahan sampah baru yang sudah dipilah dapat dikumpulkan dari lokasi di Jakarta Utara. Mengingat diperkirakan sekitar 2.500 ton sampah dihasilkan di wilayah tersebut.
“Jadi (sampah) yang baru saya yakin dalam satu minggu ke depan sudah bisa dipisah sehingga tidak ada lagi bau yang di sini. Semua teknologi yang di sini sudah komplit, jadi tinggal menyesuaikan input sampahnya,” jelasnya.
“Saya harap segera dioperasionalkan ini dengan diskusi masif dengan masyarakat di sini. Jangan hanya gara-gara itu, kemudian 2.500 ton sampah kita yang terbengkalai,” sergahnya.
Menurut data Pemprov DKI Jakarta yang dihimpun metromedia.id, setiap hari diperkirakan timbul 8.000 ton sampah di seluruh wilayah Jakarta. Sebagian besar sampah tersebut dikirim ke TPST Bantargebang yang masih melakukan praktik open dumping atau menimbun sampah secara terbuka di sejumlah titik.
RDF ROROTAN SEGERA BEROPERASI
Untuk menangani isu sampah di wilayah Jakarta Menteri LH meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera mempercepat pengoperasian Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan di Jakarta Utara.
Dalam kunjungan ke RDF Rorotan di Jakarta Utara, Senin, Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif mendengarkan penjabaran Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto yang mengatakan pihaknya menargetkan fasilitas tersebut akan mulai beroperasi secara penuh pada September tahun ini.
“Kemudian saya ingin disampaikan kepada yang terhormat Bapak Gubernur (DKI Jakarta) untuk mengoperasikan secepat-cepatnya,” tandas Menteri LH Hanif, seraya meminta agar RDF Rorotan dapat mulai beroperasi paling lambat Juni, untuk membantu menyelesaikan 2.500 ton sampah yang dihasilkan di Jakarta Utara saja. Semakin lambat pengoperasiannya dia menyebut bahwa jumlah timbulan sampah yang dikirim ke TPST Bantergebang akan semakin banyak.
Terkait dengan bau yang dikeluhkan oleh masyarakat, Hanif merujuk kepada penggunaan sampah organik dan anorganik yang bercampur menjadi salah satu penyebabnya. Untuk itu diperlukan penggunaan sampah yang sudah terpilah untuk menekan bau dari operasi RDF Rorotan.
Secara khusus dia meminta penggunaan teknologi tepat guna yang memang dapat memastikan fasilitas itu dapat berjalan, tidak hanya menghilangkan bau dari operasi, tapi juga memastikan tidak ada polutan dioksin furan yang berbahaya bagi kesehatan.
“Pertama, segera tentukan teknologi yang proven untuk menangani masalah bau,” tutur Hanif.
Dalam kesempatan yang sama, Kadis LH Jakarta Asep Kuswanto mengatakan pihaknya mengupayakan untuk dapat segera mengoperasikan RDF Rorotan sesuai dengan permintaan Menteri LH Hanif.
Koordinasi diperlukan agar RDF Rorotan dapat segera beroperasi, meski tidak akan langsungnya dapat menampung seluruh sampah yang menjadi kapasitasnya.
“Ini merupakan tantangan bagi kami di Dinas LH dan KSO Wika-Jaya Konstruksi agar dapat mempercepat proses dari penyempurnaandari equipment yang selama ini memang masih diperlukan,” beber Asep.
Reporter: Roy/ Alya
Editor: H Gamal Hehaitu