
JAKARTA, METROMEDIA.ID –
Usai libur panjang dari Kamis, 28 Mei 2025 hingga Ahad, 1 Juni 2025 Lalulintas di Kawasan Jalan Baru terlihat lengang. Namun ketika memasuki hari pertama masuk kerja, Senin, 2 Juni 2025 Lalu lintas di kawasan tersebut mulai dipadati oleh aktifitas kendaraan, baik roda dua, roda empat, serta mobil berukuran raksasa.
Puncaknya, Selasa (3/6/2025) Kondisi di kawasan jalan Baru dipadati oleh berbagai kendaraan dari berbagai penjuru, dari arah Bekasi ke Pulogadung- dari arah Tanjung Priok ke Pulogadung.
Pemandangan lalulintas semerawut, sementara anggota lalulintas unit Polsek Cakung tidak terlihat batang hidungnya.
Sementara sepadat dan semerawut apapun kondisi itu bisa dicairkan oleh kelompok atau Tim Sukarelawan Pengatur Lalulintas (Supeltas).
Lalu bagaimana kondisi lalulintas setelah keberadaan mereka “Dibuang” Oleh Kanitlantas Polsek Cakung?
Berdasarkan pemantauan metromedia.id di lapangan kemacetan itu tercatat dari pukul 15.00 WIB- pukul 17.00 WIB, dan saat itu tidak ada petugas yang mengatur baik Dishub maupun Polantas. Infonya polantas sedang berada di dalam Pos. Keterlaluan!
SUPELTAS DIAKTIFKAN KEMBALI
Melihat kondisi lalulintas yang kembali parah dan semerawut, masyarakat pengguna jalan angkat suara.
Salah seorang supir angkot No. 21 jurusan Kayutinggi- Pulogadung yang tidak bersedia namanya disebutkan menyatakan, kemacetan yang terjadi di kawasan jalan Baru itu sudah menjadi pemandangan hari- hari dan selalu bikin sakit kepala. Namun, sejak adanya Sukarelawan yang ia tahu sudah berada belasan tahun lalu kemacetan itu bisa teratasi dan lancar.
“Nah sekarang, kemacetan ini timbul kembali dan dapat dirasakan oleh semua pengendara. Apakah pimpinan polantas Cakung tidak butuh Sukarelawan?” ungkapnya.
Sementara Pemimpin Redaksi METROMEDIA.ID, H. Gamal Hehaitu, MA yang setiap hari melintas di kawasan itu dari arah Bebek TNI, Rorotan, menyayangkan ketidakberadaan para Sukrelawan.
Selama ini, menurut pria yang juga sebagai Ketua Umum Aliansi Wartawan Pemantau Polisi dan Jaksa (AWP2J), keberadaan Sukarelawan baik- baik saja. Tugas mereka mengatur lalulintas, dan bila ada pengendara ýang merogoh koceknya dengan uang RECEH itu karena keikhlasan.
“Mereka (Sukarelawan- red) tidak terlihat memaksa atau malak. Salahnya dimana?” tegas H. Gamal, seraya menyatakan, bahwa dirinya tahu betul sejarah keberadaan Sukarelawan sejak para Kanit Lantas Polsek Cakung sebelumnya.
“Keberadaan sukarelawan sangat- sangat dibutuhkan. Apalagi melihat kondisi parah seperti ini, sepatutnya pimpinan polri (Kapolda) memberikan apresiasi terhadap para relawan yang diam- diam mendukung program kapolda Metro Jaya dengan Tim Pemecah Macet.
Keberadaan Sukarelawan, menurut H. Gamal, tidak pernah mengganggu ketertiban umum. Mereka hanya berkonsentrasi mengatur lalulintas tanpa mempedulikan kesehatan dan keselamatan jiwanya.
“Mereka Bukan Preman, mereka murni pengatur Lalulintas untuk makan anak dan istrinya,” pungkasnya.
Reporter: Daus Botak/ Roy
Editor: H. Gamal Hehaitu