
KOTA DEPOK, METROMEDIA.ID — Dinilai Pemerintah Kota Depok sengaja menutup mata. Karena, setelah bagunan liar di gusur dari lahan Kementerian Agama (Kemenag) yang saat ini berdiri Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), “Saat ini bermunculanlah puluhan bangunan liar di lahan Pertamina Gas yang ada di seberangnya Jalan Juanda, Kota Depok, Jawa Barat,” ujar Pemerhati Kota Depok Juli Efendi, Minggu (8/6/2025).
Ia menyebutkan, bahwa sesuai dengan informasi yang diperoleh, di lahan pipa gas milik Pertamina Gas berdiri lapak penjualan kambing, bengkel mobil, cucian mobil, rumah makan, toko kelontong, kafe live musik dan posko Komunitas Kampung Kita Depok (K3D).
“Bahkan, dari pihak Pertamina Gas berencana dalam waktu dekat akan melakukan penertiban terhadap bangunan-bangunan liar yang berada di jalur pipa gas karena area berbahaya,” ucap Juli.
Diketahui, sosialisasi rencana pengusuran sudah dilakukan pihak Pertamina Gas yang difasilitasi oleh TNI dari Kodim Depok, minggu waktu lalu.
Lebih mirisnya yang cukup mengejutkan, informasi yang diperoleh dalam pertemuan tersebut bahwa bangunan-bangunan tersebut berdiri atas seijin oknum pengurus K3D dengan membayar uang sewa, berkisar dari 10 juta hingga Rp 100 juta.
Para pemilik bangunan pun menunjukkan bukti pembayaran uang sewa berbentuk kwitansi berstempel K3D yang ditandatangani Ketua K3D berinisial HF.
Diketahui dalam pertemuan tersebut juga terungkap bahwa uang sewa lahan pipa gas Pertamina Gas dibayarkan ke HF bersama JL sejak akhir 2024.
Seorang pemilik bangunan rumah makan yang sementara tak mau disebutkan namanya mengakui bahwa telah membayar Rp 10 juta ke HF dan JL.
“Saya tolak dan tak berikan uang ketika mereka berdua minat uang sewa lagi. Kalau benar mau digusur, saya minta diganti uang saya, karena janjinya sewa setahun dan tak akan digusur,” tandasnya.
Selain itu, ternyata tidak hanya lahan pipa gas Pertamina Gas yang disewakan, lahan kosong Tol Cijago juga sempat disewakan.
Ketika HF dikonfirmasikan, dirinya mengakui telah menyewakan lahan pipa gas Pertamina dan Tol Cijago atas perintah seseorang.
“Benar, saya hanya menjalankan tugas saja, disuruh untuk menagih saja. Uangnya saya setorkan, nanti kalau saya dipanggil pihak Pertamina Gas, Kodim dan Pj Sekda Pemkot Depok akan saya ungkap siapa yang menyuruh saya,” ketus HF dengan serius.
Reporter: Mul
Chief Editor: Gamal Hehaitu