
JAKARTA, METROMEDIA.ID –
Selama tiga hari berturut- turut, mulai Rabu hingga Jumat, 11-13 Juni 2025 Suasana edukatif dan penuh antusiasme mewarnai MIN 21 Jakarta.
Setidaknya 30 siswa terpilih dari kelas 3 dan 4 disulap menjadi dokter cilik. Mereka dengan bangga mengikuti pelatihan Dokter Cilik yang merupakan sebuah program kolaboratif yang diselenggarakan berkat kerja sama apik antara MIN 21 Jakarta dan Puskesmas Pulo Gebang.
Hal ini diinisiasi oleh kedua belah pihak dalam mencetak generasi muda yang sadar akan pentingnya kesehatan.
Dalam sambutannya saat pembukaan, Kepala Madrasah MIN 21 Jakarta, Ecep Hasanudin, menguraikan berbagai manfaat krusial dari program Dokter Cilik.
Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan kesehatan anak, tetapi juga mendorong Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Dituturkan, program ini bertujuan membentuk jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab, meningkatkan kepekaan sosial, mendukung program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di MIN 21 Jakarta, mencegah dan mengurangi penyakit di lingkungan madrasah, serta membantu guru dan petugas kesehatan madrasah.
Seluruh aspek ini dirancang untuk menciptakan ekosistem madrasah yang lebih sehat dan berdaya.
“30 Siswa peserta pelatihan ini akan menjadi garda terdepan dalam kesehatan sekolah dan akan menjadi contoh untuk teman-temannya dalam menjaga lingkungan madrasah yang bersih dan sehat.” tegas Kepala MIN 21 Jakarta.
Apresiasi tinggi datang juga dari pihak Puskesmas Pulo Gebang, Dokter Melda Gloria Manurung, selaku Kepala Puskesmas, menyampaikan rasa bangganya atas sambutan dan fasilitas luar biasa dari MIN 21 Jakarta.
“Madrasah sehat pasti ada dokter-dokter cilik di dalamnya,” ujar dr Melda, seraya menegaskan peran vital mereka. dr Melda memaparkan bahwa Dokter Cilik akan menjadi perantara kunci dalam pelaksanaan Trias UKS, yang meliputi Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Madrasah Sehat.
Ia merinci implementasi Trias UKS yang akan diemban para Dokter Cilik (Dokcil). Untuk aspek pendidikan kesehatan, anak-anak diharapkan mampu memberikan penyuluhan, edukasi, bahkan konseling ringan kepada teman-teman mereka.
Dalam pelayanan kesehatan, mereka akan diajarkan penanganan sederhana sesuai kapasitasnya.
Sementara itu, untuk pembinaan lingkungan sehat, mereka akan menjadi teladan dalam menjaga kebersihan, memiliki kesadaran untuk memeriksa jentik nyamuk di lingkungan madrasah, serta berinisiatif menanam tanaman obat.
Dokter Melda menutup sambutannya berharap agar 30 peserta yang merupakan siswa terbaik ini dapat mengikuti pelatihan dengan konsentrasi penuh, menjaga waktu tidur, dan tidak lupa sarapan.
Sementara, Maya Novianti, Penanggung Jawab Unit Kesehatan Madrasah (PJUKS) Puskesmas Pulo Gebang, mengamini tingginya partisipasi siswa. “Selama tiga hari ini, para peserta sangat aktif dan semangat dalam bertanya, sharing, dan saling berbagi pengalaman,” ujarnya.
Maya berharap, bekal pengetahuan tentang jentik nyamuk yang telah diajarkan dapat diimplementasikan dengan jadwal pemeriksaan rutin seminggu sekali di madrasah. Lebih dari itu, mereka juga diajarkan cara mengobati luka sederhana dan menghadapi kecelakaan kecil di madrasah, serta diharapkan dapat mengaplikasikan semua ilmu yang didapat kepada teman-teman mereka, menjadikan Dokter Cilik sebagai agen kesehatan sesungguhnya di lingkungan madrasah.
Reporter: Frans/ Roy
Editor: H. Gamal Hehaitu