
SERGAI, METROMEDIA.ID –
Jembatan milik Pemprov Sumatera Utara (Sumut) di Desa Kayu Besar, Kecamatan Bandar Khalipah, Serdang Bedagai (Sergai) dibiarkan rusak parah selama dua tahun. Jembatan itu akhirnya memakan korban jiwa lantaran ada warga yang terjatuh ke sungai saat melintas.
Adalah Joniel Situmorang (27) yang menjadi korban karena jembatan itu tidak kunjung diperbaiki. Joniel terjatuh saat menyeberangi jembatan rusak di daerah itu.
“Korban dilaporkan meninggal dunia usai tenggelam di sungai akibat terjatuh dari jembatan yang dalam keadaan rusak dan darurat,” kata Kasi Humas Polres Tebing Tinggi AKP Agus Arianto, Kamis (20/7/2023) lalu.
Agus mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (18/7) sore. Waktu itu, korban tengah menyeberangi jembatan.
Dia menyebut warga sempat mendengar jeritan korban meminta pertolongan. Namun, saat warga tiba di lokasi, korban sudah tenggelam di sungai tersebut.
Warga pun berupaya untuk mengevakuasi korban. Setelah berhasil dievakuasi, korban diberikan pertolongan dan langsung dibawa ke rumahnya. Namun, nahas, nyawa korban tidak tertolong.
“Warga memberikan pertolongan kepada korban dengan memberi pernapasan melalui mulut dengan mengeluarkan air dari perut melalui mulut lalu membawa korban ke rumahnya. Usai dievakuasi, tidak berapa lama korban tidak dapat ditolong, sehingga menghembuskan napas terakhir di rumahnya,” kata Agus.
PEMKAB SERGAI TUNTUT PEMPROV SUMUT PERBAIKI
Wakil Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Adlin Tambunan menyebut jalan tersebut berstatus jalan provinsi, sehingga jembatan yang rusak itu merupakan milik Pemprov Sumut.
Orang Nomor dua di Sergai itu menfungkapkan, jembatan tersebut merupakan jalan alternatif penghubung Kabupaten Sergai dengan Kabupaten Batu Bara.
“Itu jembatan provinsi, jalan itu penghubung Serdang Bedagai dengan Batu Bara,” kata Adlin Tambunan dikutip dari detikSumut, Jumat (21/7/2023).
Sebelum kerusakan parah seperti saat ini, Adlin mengaku Pemkab Sergai telah meminta kepada Pemprov Sumut untuk memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak itu. Namun, permintaan itu belum direalisasikan hingga kini.
“Sudah dua tahun kita minta tolong itu supaya diperbaiki, ya artinya dari mulai dua tahun yang lalu sudah mulai tanda-tanda kerusakan, jadi sudah kita sampaikan,” tukasnya.
Reporter: Suryaman Lubis
Editor: H Gamal Hehaitu