Jakarta, metromedia.id – Banyak warga masyarakat Sungai Bambu Kecamatan Tanjung Priok yang mempertanyakan apa saja kerjanya Lurah Sungai Bambu dan jajarannya, sehingga banyak berbagai masalah di wilayahnya tidak dapat di selesaikan dengan baik.
Kelurahan Sungai Bambu yang membawahi 104 RT dan 10 RW dengan jumlah warga asli hampir sama dengan warga pendatang justru jarang diajak berkomunikasi dengan warga dalam menanggapi permasalahan diwilayahnya.
Lurah Sungai Bambu Suyono bahkan membiarkan para pedagang Kaki Lima yang mengakibatkan jalur jalan menjadi macet. Para PKL tersebut mulai menjajakan dagangan dari pagi hingga malam hari, bahkan ironisnya hampir seluruh para PKL adalah pendatang.
Beberapa titik PKL yang membuat jalur jalan menjadi terhambat dan kurang pantauan Lurah dan pemerintah Jakarta Utara antara lain : Taman Segitiga, jalan Gadang, jalan Gorontalo, dan masih banyak.
Beberapa kali metromedia.id coba komfirmasi Lurah maupun satpol PP hingga saat ini tidak ada tanggapan apapun, para PKL ditarik iuran dengan beragam nominal.
Apakah ada oknum-oknum yang bisa kerjasama dengan pihak kelurahan?
Darimana penerangan untuk PKL tersebut? Apakah PLN sudah melakukan pemeriksaan?
Permasalahan di wilayah Sungai Bambu tidak hanya PKL, namun sejumlah masalah seperti bangunan warung dan tempat nongkrong dalam gang kecil yang memakan ruas jalan.
Menurut Yusuf warga Sungai Bambu saat ditemui metromedia.id ironisnya lagi di wilayah RW 07 kelurahan Sungai Bambu ini dapat kita temui pemakaian tanah kosong dan bangunan kosong untuk kegiatan sabung ayam dengan dalih perawatan ayam, rumah kost yang dijadikan sarana OPEN BO, pencurian listrik dari tiang oleh aparat setempat dan tidak ditindak.
Apakah permasalahan ini diketahui oleh Suyono sebagai Lurah Sungai Bambu?
Diduga aparat setempat RT, RW, Binmas Linas,LMK sudah mengetahui hal tersebut namun menutup mata atau kah mereka mendapat keuntungan pribadi?
Hal ini membuat Lurah Sungai Bambu semakin gagal dalam menjalankan tugas untuk menata dan menjaga wilayah Sungai Bambu.
Sementara itu saat di komfirmasi Sidik Dahlan selaku Dewan Kota Jakarta Utara mengatakan “Lurah Sungai Bambu di minta fokus untuk menertibkan para PKL di jalan Gadang dan Gorontalo yang kerap menimbulkan kemacetan pada sore dan malam sehingga kondisi menjadi Semrawut”.
“Saya berharap setiap jalan protokol menjadi jalan bersih dari para PKL, dan jadikan Jakarta Utara bebas PKL dan nyaman bagi para pengendara”, tambah Sidik kepada metromedia.id minggu 19/11/2023.
Penulis : Yanna/Aloy