Jakarta, metromedia.id – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menegaskan, Pemprov DKI Jakarta akan membuka kembali program Mudik Gratis 2024.
Pemprov DKI Jakarta saat ini sedang berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menambah jumlah armada bus.
“Saat ini ada 8 unit bus, sudah pasti ditambah,” sebut Syafrin saat berada di Hutan Kota di Komplek Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin 25 Maret 2024.
Syafrin menguraikan, delapan unit bus itu diberikan oleh dua pihak. Dua unit bus diberikan mitra Pemprov DKI Jakarta. Sementara Badan Amil Zakat Nasional Provinsi DKI Jakarta atau Baznas (Bazis) menggelontorkan enam unit bus untuk mudik gratis ini. Namun, enam unit bus dari Bazis khusus untuk pemudik disabilitas.
“Ini jumlah pastinya,” tegas Syafrin.
Meski sudah mengantongi 8 unit bus, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya untuk penambahan unit. Pemrov DKI sedang berupaya mengajak BUMD untuk membantu menyediakan armada bus.
“Beberapa sudah menyatakan bersedia. Ini akan kita umumkan pada pembukaan sesi kedua,” kata Syafrin.
Pendaftaran kembali dibuka
Syafrin memastikan, pendaftaran mudik kembali dibuka karena ada sejumlah pendaftar yang tidak memenuhi syarat untuk mengikuti mudik gratis pada gelombang pertama. Mereka tak bisa menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau tak mengisi Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Adapun pendaftaran mudik gratis Pemprov DKI Jakarta dibuka pada 20 Maret 2024. Calon pemudik mendaftar melalui https://mudikgratis.jakarta.go.id. Namun baru 3 hari dibuka, pendaftaran sudah ditutup.
Alasannya, pendaftar sudah memenuhi kuota.
Syafrin menyatakan, kuota yang disediakan sebanyak 18.760 seat dengan jumlah 259 unit bus untuk arus mudik dan 210 unit bus untuk arus balik.
“Jumlah itu sudah terpenuhi di hari ketiga,” ungkapnya.
Pemprov DKI Jakarta saat ini masih melakukan verifikasi kepada calon pemudik itu.
Bila tak terpenuhi, calon pemudik tak bisa mengikuti mudik gratis. Kuota kosong itu nantinya akan dibuka kembali untuk tahapan berikutnya.
“Kami rencanakan minggu ini selesai. Awal minggu depan sudah dibuka pendaftaran,” tukas Syafrin.
Sebelumnya, program mudik gratis Pemprov DKI Jakarta 2024 memiliki rute sebanyak 19 kota/kabupaten di 6 provinsi di Indonesia.
Pemudik yang terdaftar nantinya akan diberangkatkan pada tanggal 4 April 2024 mendatang.
Ada 150 Bus Cadangan
Dishub DKI Jakarta memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2024 di wilayah Ibu Kota pada 8 April 2024, warga akan berbondong-bondong mudik di H-3 Lebaran.
“Puncak mudik tahun ini itu kita proyeksikan pada tanggal 8 di hari Senin-nya karena perkiraan lebaran kan tanggal 10 April, biasanya masyarakat akan berduyun-duyun untuk mudik H-3,” ungkap Syafrin Liputo, kepada wartawan, Selasa (26/3/2024).
Syafrin menyatakan, pihaknya menyiapkan langkah antisipasi penumpukan penumpang di terminal Jakarta. Oleh karena itu pihaknya bakal menyiapkan 150 unit bus cadangan.
Tak hanya itu, petugas Dishub DKI juga dikerahkan untuk mengatur lalu lintas di jalan maupun di terminal-terminal bus AKAP.
“Kami siapkan 150 unit bus bantuan yang nantinya membackup bus reguler yang sekarang ada,” jelas Syafrin, seraya membeberkan, saat ini pihaknya menyiapkan 2.258 bus dari 152 perusahaan otobus (PO) selama periode mudik Lebaran 2024. Namun 150 bus cadangan tetap disiagakan untuk mengantisipasi lonjakan seperti di tahun sebelum-sebelumnya.
“Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan seperti tahun lalu, kita tetap sediakan bus cadangan,” ujarnya.
Syafin menegaskan, sesuai informasi dari Korlantas Polri, one way arus mudik di tol ke arah timur akan diberlakukan. Kondisi ini, kata dia, berpotensi menghambat kedatangan bus dari Jawa di periode arus mudik mendatang.
“Beberapa bus dari Jawa itu akan terhambat karena mereka mau tidak mau harus memilih lintasan arteri yang tentu kepadatannya juga tinggi karena tingginya pemudik dengan sepeda motor,” terangnya.
Oleh sebab itu, bus cadangan disiapkan supaya penumpang tak berada di terminal lebih dari 12 jam.
“Kita harus siapkan bus cadangan jangan sampai penumpang yang sudah ada di terminal lebih dari 12 jam,” tukasnya.
Penulis: H. Gamal Hehaitu