
Jakarta, metromedia.id – Sebelumnya pada tahun 2022 warga bersama dengan ketua Rukun Warga telah layangkan surat keberatan terhadap keberadaan bengkel Las tersebut kepada Lurah di Kelurahan Sunter Agung tapi buntu di tengah Jalan, dan di tanggal 24 Juli 2024 ketua RW 018 dan ketua RT 005/018 kembali menyurati Lurah dengan di bubuhi petisi atau tanda tangan warga setempat, dan di respon oleh lurah dengan undangan bersama dengan 3 pilar pada tanggal 5 Agustus 2024 .
Dari hasil pertemuan yang di mediasikan oleh Lurah warga di Kompleks Sunter Garden merasa kecewa oleh keputusan Lurah karena di sebut bengkel Las harus kantongi izin, sedangkan yang warga minta adalah keberadaan bengkel Las di tengah-tengah lingkungan kompleks sangat mengganggu ketenangan warga.
Saat di hubungi oleh awak media Plt. Lurah pun memberikan jawaban yang menggantung terkait izin bengkel Las yang berada di dalam perumahan.
“Sepengetahuan saya, ketika keluar ijin sudah disesuaikan antara jenis usaha dan zonasinya,” katanya melalui whatsapp.

Plt. Lurah Sunter Agung pun sebut telah melalui kesepakatan bersama “Saya sudah ada, kan rapat bersama RT/RW dan pengelola secara resmi dikantor kelurahan, Pihak RT dan RW sudah sepakat juga.” Katanya lagi.
Setelah di konfirmasi pihak tokoh masyarakat setempat yang enggan menyebutkan namanya bersama warga merasa keberatan dengan adanya bengkel Las yang sangat mengganggu ketenangan warga.
“Kami justru minta lurah untuk atasi hal ini, bukan malah suruh kami tanya kepada Kementerian yang keluar kan izin OSS, kalau kami tidak keberatan kenapa kami harus layangkan surat dan petisi warga ke lurah dan warga pun telah tanda tangani surat tersebut, itu kan artinya warga gak setuju ada bengkel Las di situ.” Tegas tokoh masyarakat setempat.
Menurut informasi yang di dapati lokasi wilayah di kompleks Sunter Garden merupakan zona R1 di mana di lokasi tersebut merupakan hunian tempat tinggal artinya tidak boleh ada aktivitas atau usaha di sana. Pemilik bengkel pun di sinyalir bukan warga kompleks, kebisingan yang sangat mengganggu ketenangan warga hampir tiap hari di rasakan warga kompleks bahkan di hari libur pun bengkel masih beroperasi, warga juga keluhkan seharusnya tidak ada bengkel Las di dalam kompleks.
Warga berharap kepada pemerintah Jakarta Utara khususnya pak walikota beserta jajarannya dapat mendengarkan dan membantu permasalahan warga yang telah terjadi bertahun-tahun di kompleks itu.
Penulis : Aloy