Jakarta, metromedia.id – Masalah pengangguran hingga kini masih terus menjadi bayangan yang menakutkan.
Sejak masa pandemi COVID-19 hingga kini gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih terus terjadi di dalam negeri. Melihat fenomenal itu, Pemprov DKI Jakarta melakukan berbagai innovasi untuk mengatasi masalah ini, dengan memperluas pasar tenaga kerja dan meningkatkan kompetensi pencari kerja.
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta berupaya menciptakan tenaga kerja yang berorientasi dan berstandar global melalui sejumlah program. Dari Pelatihan Berbasis Kompetensi, Kerja Sama dengan Dunia Usaha dan Industri, Peningkatan Keterampilan Bahasa, Pengembangan Infrastruktur Pusat Pelatihan Kerja, hingga Sertifikasi dan Akreditasi Pusat Pelatihan Kerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho menyebutkan, pelatihan yang dipersembahkan berdampak positif bagi tenaga kerja. Termasuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja, sehingga mereka lebih siap untuk memasuki pasar kerja.
“Berkat keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, mereka memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan,” kata Hari, Senin (19/8/2024).
Menurut Hari, pelatihan yang diberikan juga berstandar global, demi mendorong tenaga kerja lebih kompetitif. Tidak hanya di pasar kerja lokal, tetapi juga internasional.
“Ini membuka peluang untuk bekerja di perusahaan multinasional atau di luar negeri, yang pada gilirannya mengurangi tekanan pada pasar kerja lokal,” tegas Hari, seraya memastikan, pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan industri. Dengan demikian, pelatihan dari Pemprov DKI Jakarta dapat membantu menciptakan tenaga kerja yang sesuai dengan permintaan pasar.
“Hal ini mengurangi kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh pencari kerja dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pemberi kerja,” kata Hari.
Tak hanya itu, beber Hari, pelatihan yang digelar juga disesuaikan dengan masing-masing kota administrasi di DKI Jakarta. Sebagai contoh, Kota Administrasi Jakarta Pusat merupakan pusat bisnis dan keuangan, maka pelatihan yang diberikan berfokus pada bidang akuntansi, desain, digital marketing, serta bahasa asing.
Hari terus menjelaskan, selain menyediakan berbagai program pelatihan kerja, pihaknya juga menggelar bursa kerja dan job fair, guna memfasilitasi penempatan tenaga kerja dengan menghubungkan pencari kerja serta perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Cara ini membantu mempertemukan antara supply dan demand di pasar tenaga kerja.
Tak hanya itu, cetus Hari, pihaknya juga menjalin kemitraan dengan perusahaan swasta untuk menciptakan program magang, kerja sama pelatihan, serta peluang kerja bagi warga DKI Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta pun mendorong pengembangan kewirausahaan melalui program pelatihan dan pendampingan, untuk menciptakan wirausaha baru yang dapat menciptakan lapangan kerja. Program ini memberikan bantuan modal, pelatihan manajemen, hingga akses pasar bagi usaha kecil serta menengah.
Berbagai terobosan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta berhasil menaikkan jumlah angkatan kerja di Jakarta, yakni sebanyak 5,43 juta orang pada Februari 2024. Angka ini naik sebesar 179 ribu orang dibandingkan pada Februari 2023.
“Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami peningkatan sebesar 2,1 persen dalam periode yang sama, berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) Jakarta,” tukasnya.
Reporter: Aloy/ Betok Rawa
Chief Editor: H. Gamal Hehaitu