
Jakarta, metromedia.id – Sedikitnya 8 titik lokasi pembangunan gedung ruang kelas baru (RKB) dengan sumber dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) di wilayah Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta tahun anggaran 2024 diresmikan.
Adapun 8 titik lokasi tersebut yakni; gedung RKB MAN 21 Jakarta, MIN 17 Jakarta, MIN 22 Jakarta, MTsN 14 Jakarta, MTsN 19 Jakarta, MTsN 32 Jakarta, MTsN 38 Jakarta, dan MAN 14 Jakarta. Bangunan iru menelan biaya sebesar Rp 36,432 miliar.
Jajaran Kanwil Kemenag DKI Jakarta yang berkesempatan hadir pada peresmian gedung SBSN yang dipusatkan di areal MAN 21 Jakarta antara lain; Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta Cecep Khairul Anwar, Kabag TU Nur Pawaidudin, Kabid Penmad Viola Cempaka (Vika), para Kepala Kantor tingkat Kota, dan Kepala MAN 21 Ahmad Saefulloh beserta Jajaran.
Pada kesempatan itu, Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Abu Rokhmad menyebutkan, di tengah berbagai situasi dan keterbatasan, madrasah telah mencapai prestasi luar biasa.
“Anak-anak madrasah tidak hanya memiliki pengetahuan umum dan ilmu teknologi, tetapi juga pengetahuan agama yang kuat. Ini adalah dua pilar yang sangat kokoh,” tandas Abu Rokhmad saat memberikan pembinaan dan penandatanganan prasasti gedung ruang kelas baru madrasah sumber dana SBSN tahun anggaran 2024 di lingkungan kantor kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta di MAN 21 Jakarta pada Rabu (28/8/2024).
Menurut Abu Rokhmad, Indonesia akan tetap maju jika madrasah kita terus mengajarkan ilmu-ilmu ini.
“Insyaallah, Indonesia akan meraih kemajuan karena anak-anak kita dibekali dengan ilmu dan pendidikan karakter, terutama karakter keagamaan,” ujar Abu Rokhmad, seraya meyakini bahwa siswa madrasah yang cerdas dan memiliki kemampuan di bidang agama akan mampu membuktikan kepada dunia dan bangsa Indonesia bahwa madrasah dapat maju dan berkualitas.
“Kita berharap madrasah-madrasah ini dapat mendunia, yang menjadi mimpi besar yang harus kita wujudkan, karena anak-anak kita sudah memiliki dua pilar yang kuat untuk menghadapi dunia: ilmu agama dan ilmu umum,” tegas Dirjen.
Abu Rokhmad mewanti- wanti agar guru-guru madrasah tidak hanya mengajar materi pelajaran, tetapi juga mendidik ruhani dan spiritualitas anak-anak. “Di mana lagi kita bisa menemukan guru-guru yang bersusah payah mendoakan anak didiknya seperti ini? Guru-guru semacam ini hanya bisa ditemukan di madrasah, baik negeri maupun swasta.
“Gedung-gedung dan fasilitas SBSN ini harus disyukuri, digunakan, dan dirawat sebaik-baiknya sesuai peruntukannya. Membangun itu mudah, tetapi merawatnya tidaklah mudah,” tandasnya.
“Maka rawatlah dengan sebaik-baiknya serta ciptakan prestasi yang lebih baik lagi,” sergahnya.
Abu berkeyakinan, fasilitas SBSN tersebut dapat membawa manfaat besar bagi madrasah, guru-guru semakin semangat mengajar, dan anak-anak tetap semangat belajar serta berkarya. Jika ada kekurangan, kepala madrasah harus memiliki inovasi dan kreativitas untuk memberikan layanan terbaik bagi anak-anak, agar madrasah maju, bermutu, dan mendunia. “Semoga peresmian SBSN ini benar-benar membawa berkah dan manfaat bagi madrasah kita secara khusus, dan bagi pendidikan Islam secara umum,” tukasnya.
Sementara Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Ka. Kanwil Kemenag) Provinsi DKI Jakarta, Cecep Khairul Anwar melaporkan setelah proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), total kapasitas kursi dari tingkat MIN hingga MA adalah sekitar 13.000, sementara pendaftar mencapai 65.000. Ini menunjukkan betapa madrasah kini telah menjadi pilihan utama masyarakat DKI, dan tidak lagi dipandang sebelah mata.
Cecep menyebutkan, sejumlah prestasi yang telah ditorehkan oleh madrasah-madrasah di DKI Jakarta pada tahun 2023 baik di tingkat kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Yakni, di tingkat MIN, prestasi di kota mencapai 121, provinsi 99, nasional 219, dan internasional 48 prestasi. Untuk MTs, prestasi di tingkat kota mencapai 291, provinsi 101, nasional 1.895, dan internasional 99. Sementara untuk MA, prestasi di tingkat kota mencapai 291, provinsi 101, nasional 1.559, dan internasional 113.
“Kami sangat bangga bahwa madrasah tidak hanya berprestasi dalam perspektif agama, tetapi juga mampu berprestasi di bidang-bidang seperti robotik, matematika, dan lainnya. Ini membuktikan bahwa madrasah terus maju dan berprestasi,” ungkapnya.
Cecep berharap dengan adanya SBSN ini, madrasah-madrasah di DKI Jakarta semakin termotivasi untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi, tentunya dengan tetap menjaga akhlakul karimah. Prestasi tanpa akhlakul karimah tidak ada artinya,” ungkap Cecep.
Cecep meminta agar gedung-gedung SBSN tidak hanya berdiri tanpa meningkatkan prestasi. Oleh karena itu, gedung-gedung SBSN ini harus menjadi pemicu untuk terus menorehkan prestasi, terutama dari para guru. Sebab, jika gurunya berprestasi, maka anak didiknya juga akan berprestasi.
Penulis: H. Gamal Hehaitu