
Jakarta, metromedia.id – Selama lawatannya di Indonesia, Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify menyempatkan diri bertemu dengan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar. Dalam pertemuan itu, kedua tokoh besar itu membahas soal bagaimana mempersiapkan ulama perempuan.
Pertemuan digelar di Masjid Istiqlal, usai Syekh Ahmad mengisi khotbah sekaligus menjadi imam salat Jumat. Nasarudin menyebutkan pihaknya menyampaikan bahwa memiliki program pendidikan kader ulama perempuan.
“Jadi alangkah bagusnya kalau ada juga ulama perempuan yang kita persiapkan, supaya nanti pemahaman ke agamanya kita itu, apa ya istilahnya, seimbang ya kan,” tegas Nasaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (11/10/2024).
Nasaruddin menguraikan, umat Islam didominasi kaum laki-laki. Padahal, kata dia, Islam adalah agama untuk laki-laki dan perempuan.
“Jadi Islam itu bukan agama laki-laki, tapi juga agama laki-laki dan perempuan,” tegas Nasaruddin, seraya membeberkan bahwa Masjid Istiqlal kini telah mendunia hingga pernah diundang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Istiqlal sekarang ini sudah menjadi global, kita sudah jadi ambassador mosque (duta besar masjid- red), kami diundang PBB juga kemarin, karena dianggap mampu menampilkan kebersamaan, kemajemukan, kekompakan, dan kedamaian,” terangnya.
Imam Besar Masjid Istiqlal itu merasa terhormat atas kunjungan Syekh Ahmad hingga bersedia memberikan ceramah Jumat. Nasaruddin mengaku baru pertama kali Masjid Istiqlal ada ceramah Jumat berbahasa Arab.
“Jadi kurang lebih 50 tahun (usia) Masjid Istiqlal, baru kali ini pertama kali ini ada khotbah yang berbahasa Arab yang langsung dikhotbahkan oleh Imam Besar Masjid Madinah yang sangat terkenal,” tukasnya.
Reporter: Dayat Kutjink
Chief Editor: H. Gamal Hehaitu