Komjen Ahmad Dofiri, Wakapolri Baru yang Ditunjuk Kapolri
Jakarta, metromedia.id – Komjen Ahmad Dofiri diamanahkan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
sebagai Wakapolri.
Penunjukkan tersebut tertuang dalam dokumen rotasi dan mutasi jabatan Nomor: ST/2517/XI/KEP./2024 tertanggal 11 November 2024.
“Promosi, Pejabat Utama lima personel, yaitu Wakapolri Komjen Pol Ahmad Dofiri,” ungkap Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho kepada wartawan, Selasa (12/11/ 2024).
Komjen Ahmad Dofiri menggantikan Agus Andrianto yang dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Sejurus kemudian, Rabu (13/11/2024), Polri pun langsung menggelar agenda serah terima jabatan disusul pelepasan Wakapolri, dari Jenderal Kehormatan Agus Andrianto ke Komjen Ahmad Dofiri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Untuk diketahui, Komjen Ahmad Dofiri sendiri sebelumnya menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri. Posisi yang ditinggalkan kemudian diisi oleh Irjen Dedi Prasetyo yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten SDM Kapolri.
Lantas, berapakah harta kekayaan yang dimiliki Komjen Ahmad Dofiri? Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diserahkan ke KPK pada 1 Mei 2024 dikutip dari laman resmi www.elhkpn.kpk.go.id, Dofiri memiliki harta sebesar Rp7.320.000.000 atau Rp7,3 miliar.
Lulusan Terbaik Akpol
Ahmad Dofiri bukan sosok baru di lingkup Kepolisian Republik Indonesia. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989 ini dikenal sebagai peraih Adhi Makayasa, penghargaan tertinggi untuk lulusan terbaik. Selama kariernya, Dofiri telah menempati berbagai posisi strategis dan memiliki rekam jejak yang mengesankan.
Penunjukan Ahmad Dofiri sebagai Wakapolri ini menambah daftar panjang prestasi yang telah ia raih selama berkiprah di Korps Bhayangkara. Dengan pengalaman luas di berbagai bidang, mulai dari intelijen hingga pengawasan umum, ia dipercaya mampu menjalankan tugas barunya dengan baik. Seperti apa profilnya?
Ahmad Dofiri menempuh pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) dan berhasil lulus sebagai peraih penghargaan Adhi Makayasa pada tahun 1989. Penghargaan ini hanya diberikan kepada lulusan terbaik, menunjukkan kemampuan akademik dan kepemimpinan yang luar biasa. Setelah itu, Dofiri melanjutkan pendidikannya ke PTIK dan Sespim Polri untuk memperdalam ilmu kepolisian.
Tidak berhenti di situ, Dofiri juga menempuh pendidikan di Lemhannas RI pada tahun 2012, sebuah lembaga pendidikan tinggi yang fokus pada strategi pertahanan nasional. Berbagai pelatihan tambahan seperti Dikjur Serse Umum pada tahun 1992 dan Daspa Brimob pada 1994 turut melengkapi pengetahuannya di bidang kepolisian.
Seluruh pendidikan yang ia tempuh menjadi bekal penting dalam kariernya di Polri. Dofiri dikenal sebagai sosok yang memiliki dedikasi tinggi terhadap peningkatan kompetensi, baik di bidang operasional maupun manajemen.
Karir
Ahmad Dofiri memulai karier di kepolisian sebagai Kanit Resintel Polsekta Tangerang pada tahun 1990. Setahun kemudian, ia diangkat menjadi Kanit Resmob Polres Tangerang, membuktikan kemampuannya dalam menangani kasus-kasus penting di wilayah Polda Metro Jaya.
Pada tahun 1997, Dofiri mendapat tugas sebagai Kapolsek Metro Kebayoran Baru, posisi yang semakin memantapkan rekam jejaknya sebagai perwira muda yang berprestasi. Kemampuannya dalam menyelesaikan berbagai kasus membuatnya dikenal sebagai salah satu perwira dengan integritas tinggi.
Seiring waktu, berbagai jabatan strategis terus dipercayakan kepadanya. Mulai dari Kapuskodalops Polres Tangerang hingga posisi di Bagian SDM Polri, menunjukkan kepercayaan institusi terhadap kemampuan kepemimpinannya.
Ahmad Dofiri pertama kali menjabat sebagai Kapolda Banten pada tahun 2016, sebuah peran yang menempatkannya di garis depan penanganan keamanan wilayah strategis. Pada masa jabatannya, ia berhasil memperkuat kerjasama antara kepolisian dan masyarakat dalam upaya menjaga stabilitas keamanan.
Kemudian, pada tahun yang sama, Dofiri dipindahkan untuk menjabat sebagai Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di sini, ia menunjukkan kepemimpinan yang kuat dalam menangani berbagai isu keamanan, termasuk penanganan kasus-kasus besar yang menjadi sorotan publik.
Pengalaman ini semakin memperkaya wawasan Dofiri dalam menjalankan tugas sebagai perwira tinggi di lingkungan kepolisian. Kepemimpinannya dinilai mampu memberikan rasa aman Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), yang menjadi perhatian publik nasional.
Penghargaan
Sepanjang kariernya, Ahmad Dofiri telah menerima berbagai penghargaan, antara lain Satyalancana Jana Utama, Satyalancana Ksatria Bhayangkara, dan Bintang Bhayangkara Pratama. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan prestasi yang telah ia raih selama mengabdi di kepolisian.
Bintang Bhayangkara Nararya juga pernah disematkan kepadanya sebagai penghargaan atas pengabdian panjang dan loyalitasnya kepada negara. Ahmad Dofiri adalah sosok yang dihormati tidak hanya karena prestasinya, tetapi juga karena sikapnya yang selalu menjaga integritas dan profesionalisme.
Reporter: AlFaiz
Chief Editor: H. Gamal Hehaitu