HUT Adira Finance (ADMF) dI Pasar Kosambi, Bandung, pada Sabtu (16/11/2024). (Sumber: istimewa))
Bandung, metromedia.id – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau yang akrab disebut Adira Finance telah menyusun strategi untuk mencapaian tahun 2025 depan.
Layanan pembiayaan multiguna bernama Danadira dirancang menjadi senjata pamungkas untuk memastikan perusahaan kembali membukukan pertumbuhan.
“Danadira akan dicoba di Desember 2024 ini untuk existing customers, namun pada 2025 akan lebih umum lagi untuk bisa melayani masyarakat,” ungkap Direktur Keuangan Adira Finance, Sylvanus Gani Mendrofa di Bandung, pada Sabtu (16/11/2024).
Gani membeberkan, Danadira adalah suatu aplikasi yang diluncurkan khusus untuk melayani pembiayaan multiguna dari Adira Finance. Nantinya, nasabah akan mendapat fasilitas pembiayaan dengan plafon tertentu, yang dapat dicairkan berkali-kali.
“Kita selain membuka akses pinjaman dari cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, layanan Danadira ini juga akan mendukung akses lebih lanjut,” tuturnya.
Selain itu, emiten multifinance bersandi ADMF ini juga telah melakukan peluncuran awal produk pembiayaan bernama Solusi Dana yang dirancang memiliki plafon sampai dengan Rp 500 juta. Pembiayaan multiguna ini punya plafon besar supaya dapat dimanfaatkan oleh nasabah untuk berbagai macam keperluan seperti keperluan umrah, pendidikan, hingga modal usaha.
Di samping pembiayaan dengan nuansa otomotif, perluasan produk dan layanan pembiayaan non otomotif dari Adira Finance itu diharapkan dapat semakin memenuhi kebutuhan keuangan para nasabah.
“Langkah ini juga adalah siasat perseroan merespons penjualan di sektor otomotif yang tengah melesu,” ucap Gani, seraya menyatakan, pembiayaan ADMF sampai dengan kuartal III-2024 mencatat pembiayaan turun 9% year on year (yoy). Penurunan terjadi di segmen pembiayaan otomotif. Sedangkan perkembangan positif dari pembiayaan non otomotif berhasil mengganjal kontraksi yang cukup dalam. Saat ini, porsi pembiayaan otomotif dan non otomotif masing-masing sebesar 80% dan 20%.
“Tahun depan tetap dua-duanya kita genjot, tapi (pembiayaan) yang non otomotif kita punya harapan lebih tinggi. Kita mengharapkan mendekati porsi 25-30% dari total pembiayaan,” jelas Gani.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila menegaskan, perusahaan harus memandang optimistis tahun 2025. Beberapa indikator yang dinilai jadi kabar baik adalah kepastian investasi yang lebih baik usai tahun politik, daya beli cukup lebih bergairah, dan iklim suku bunga yang kini mulai lebih ramah.
“Juga kesempatan kerja mungkin lebih baik karena proyek infrastrukturnya digeser ke proyek padat karya seperti makan bergizi gratis. Gaikindo juga telah memproyeksi penjualan mobil 1 juta,” tukas Made.
Di samping itu, kata dia, tantangan masih akan dihadapi ADMF ke depan seperti perkembangan ketidakpastian ekonomi global, efektivitas konsolidasi Kementerian/Lembaga pemerintahan baru, serta potensi kaburnya aliran dana asing. Ini jadi penanda bagi Adira Finance bahwa perbaikan bisa jadi tak secepat yang diharapkan.Tapi Adira harus hidup.
“Ada quotes bagus, jadi jangan salahkan cuaca, salahkan baju Anda’. Pusing juga kita, karena cuacanya gak bagus-bagus amat. Jadi kelihatannya kita harus mencari cara baru, cara lama harus kita ubah,” ujar Made.
Cara-cara yang dimaksud Made itu terkait dengan upaya perluasan pasar. Pertama, perluasan pasar dilakukan dengan merancang produk dan layanan baru, yaitu Solusi Dana dan aplikasi Danadira. Ini tentu akan melebarkan sasaran nasabah bagi perusahaan.
Kedua, kata dia, ADMF menyasar nasabah di daerah-daerah yang tengah berkembang. Tahun ini saja, terdapat sekitar 40 daerah baru di wilayah Indonesia Timur yang berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari sejumlah daerah di Pulau Jawa.
“Ekspansi kita saat ini memang banyak di Indonesia Timur. Di Jawa kita melakukan rotasi, dimana daerah yang tidak prospek kita tutup, di daerah yang kita lihat bagus maka kita buka. Tapi itu gak banyak, lebih banyak buka baru di luar Jawa,” pungkasnya.
Adira Finance bekerja sama dengan mitra strategis seperti PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) dalam menyediakan layanan yang lebih baik, termasuk penyediaan layanan kesehatan, pelatihan literasi keuangan, dan sertifikasi halal untuk pedagang.
“Kami berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah dengan memberikan program sertifikasi halal kepada pedagang pasar, sekaligus membantu perbaikan infrastruktur pasar menuju pasar sejahtera (sehat, hijau, bersih, & terawat). Langkah ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar yang berkembang, tetapi juga memperkuat kesiapan bisnis lokal untuk bersaing di era yang semakin memperhatikan aspek halal,” demikian Head of Syariah Adira Finance, Yusron.
Reporter: Ozan Koto
Chief Editor: H. Gamal Hehaitu