
Dahsyatnya Keutamaan Mendengar dan Menjawab Adzan Serta Berdo’a Setelahnya
Oleh:;Hasan Yazid Al-Palimbangy
Dari ‘Aisyah Radhiallahu Anha Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. (HR. Bukhari no. 6465 dan Muslim no. 783).
Pernahkah kita Istiqamah (konsisten) mendengarkan kumandang adzan lalu menjawabnya dari awal hingga akhir tanpa terputus dan diakhiri dengan berdo’a ?
Jika pernah, apakah dikerjakan secara istiqamah/konsisten pada setiap dikumandangkan adzan shalat 5 waktu ?
Ibadah sederhana dan ringan akan tetapi memiliki keutamaan yang luar biasa.
Berikut ini beberapa keutamaan mendengar dan menjawab kumandang adzan
[1] Menjadi saksi kebaikan
Dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah suara azan yang keras dari yang mengumandangkan azan didengar oleh jin, manusia, segala sesuatu yang mendegarnya melainkan itu semua akan menjadi saksi pada hari kiamat.” (HR. Bukhari 609).
Hadis ini menunjukkan keutamaan orang yang mengumandangkan adzan. Dan sekaligus mereka yang mendengar adzan dijadikan Allah sebagai saksi kebaikannya.
[2] Menjawab adzan karena dorongan keyakinan hati, akan mengantarkan menuju sorga.
Dari Umar bin Khatab Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila mu’azzin berkata Allah Akbar-Allahu Akbar lalu menjawabnya dengan kalimat serupa Allahu Akbar Allahu Akbar dan seterusnya sampai kalimat laailaaha Illa Allah, maka siapa yang mengucapkan itu penuh dengan keyakinan dari dalam hatinya maka akan masuk surga. (HR. Muslim 385, Abu Daud 527 dan yang lainnya).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, beliau bercerita, kami pernah bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Bilal mengumandangkan adzan. Ketika beliau sudah selesai, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang mengucapkan seperti yang dilantunkan orang ini – Bilal – dengan yakin maka dia akan masuk surga. (HR. Ahmad 8624, Nasai 674 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
[3] Dosa akan diampuni
Dari Sa’d bin Abi Waqqash Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang ketika mendengar adzan dia mengucapkan, saya juga bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada seukut baginya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, aku ridha Allah sebagai Rabku, Muhamamd sebagai Rasul, dan Islam sebagai agamaku. Siapa yang mengucapkan itu maka dosa-dosanya akan diampuni. (HR. Ahmad 1565, Muslim 386 dan yang lainnya)
[4] Siapa yang menjawab adzan, lalu membaca shalawat sekali maka Allah akan bersholawat baginya sepuluh kali
Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila kalian mendengar muadzin, jawablah adzannya. Kemduian bacalah shalawat untukku. Karena orang yang membaca shalawat untukku sekali maka Allah akan memberikan shalawat untuknya 10 kali.” (HR. Muslim 384)
[5] Menjawab adzan, lalu memohon wasilah untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka dia berhak mendapat syafaat beliau.
Lanjutan hadis dari Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Setelah menjawab adzan – kemudian mintalah wasilah kepada Allah untukku. Wasilah adalah satu kedudukan di surga, yang tidak akan ditempati kecuali oleh salah seorang dari para hamba Allah. Dan saya berharap, saya-lah yang mendudukinya. Siapa yang memohon kepada Allah wasilah untukku maka halal baginya syafaatku. (HR. Muslim 384)
Permohonan wasilah ini kita baca dalam doa seusai menjawab adzan,
“Ya Allâh! Saya memohon kepada-Mu dengan perantara hak do’a yang sempurna ini serta shalat yang ditegakkan ini, berilah wasilah (derajat di surga) dan keutamaan kepada Nabi Muhammad.…”
[6] Menjawab adzan, lalu memohon agar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapatkan maqam mahmud, berhak mendapat syafaat.
Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
7. Siapa mendengarkan adzan, lalu dia membaca doa,
“Ya Allâh! Saya memohon kepada-Mu dengan perantara hak do’a yang sempurna ini serta shalat yang ditegakkan ini, berilah wasilah (derajat di surga) dan keutamaan kepada Nabi Muhammad. Dan tunjuklah beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan…” maka halal baginya syafaat pada hari kiamat. (HR. Bukhari 614, Ahmad 14817 dan yang lainnya)
[8] Doa orang yang menjawab adzab, mustajab
Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma, beliau bercerita, ada seseorang yang bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ya Rasulullah, para muadzin mengalahkan kami dalam menggapai keutamaan. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ucapkan seperti yang diucapkan muadzin, jika kamu telah selesai, berdoalah maka kamu akan diberi. (HR. Abu Daud 524, Ibn Hibban 1695 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth)
Kesimpulannya, ada 3 hal yang kita lakukan ketika adzan berkumandang :
1. Menjawab adzab, dengan mengikuti seperti ucapan mu’adzzin
2. Membaca shalawat setelah menjawab adzan
3. Membaca do’a setelah adzan.
Wallahu a’lam bisshowab
Pengajian Kamis Subuh di Masjid ANNUR PJMI Bintaro Jurang Mangu Timur Pd. Aren Tangerang Selatan
23 Rajab 1446 H
23 Januari 2025 M***x