
CUPLIKAN Tausiah pada PENGAJIAN dan SILATURAHIM Jamaah MP Al Kautsar dan KB MPIM Jabodetabekban dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan.
Haflah digelar di kediaman Bpk. Hidayat Nyakman (Mantan DIRUT 3 BUMN), Jl. Lebak Bulus Raya I No. 32, Lebak bulus – Jakarta Selatan, pada Ahad, 17 Sya’ban 1446 H bertepatan 16 Februari 2025.
Diantara amalan penting yang seharusnya dilakukan umat Islam menyambut bulan suci Ramadhan adalah do’a
Do’a merupakan bentuk tawakal dan kepasrahan kepada Allah Subhanahu wata’aalaa. Sebesar dan sehebat apapun usaha kita, tidak akan tercapai tanpa perkenan dan pertolonganNya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, (728 H) mengingatkan bahwa dalam menyambut kedatangan musim-musim keta’atan, seorang hamba sangat memerlukan bimbingan, bantuan dan taufiq dari Allah Subhanahu wata’aalaa. Cara memperoleh hal tersebut adalah dengan bertawakal dan berserah diri kepada Allah Subhanahu wata’aalaa dalam bentuk do’a.
Para para sahabat nabi, tabi’in, tabi’ittabiin dan para ulama terdahulu tak pernah putus berdo’a kepada Allah selama enam bulan sebelum Ramadhan agar Allah pertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa selama enam bulan setelah Ramadhan agar Allah menerima amal ibadah mereka.
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata,
ﻗَﺎﻝَ ﺑَﻌْﺾُ ﺍﻟﺴَّﻠَﻒُ : ﻛَﺎﻧُﻮْﺍ ﻳَﺪْﻋُﻮْﻥَ ﺍﻟﻠﻪَ ﺳِﺘَّﺔَ ﺃَﺷْﻬُﺮٍ ﺃَﻥْ ﻳُﺒَﻠِّﻐَﻬُﻢْ ﺷَﻬْﺮَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺪْﻋُﻮْنَ اﻟﻠﻪَ ﺳِﺘَّﺔَ ﺃَﺷْﻬُﺮٍ ﺃَﻥْ ﻳَﺘَﻘَﺒَّﻠَﻪُ ﻣِﻨْﻬُﻢْ
Sebagian salaf berkata, _“Dahulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama 6 bulan agar mereka disampaikan pada bulan Ramadhan. Kemudian mereka juga berdoa selama 6 bulan agar Allah menerima (amalan mereka di bulan Ramadhan).”[Latha’if Al-Ma’arif hal. 232]
Para ulama sepakat bahwa salah satu indikasi taufiq Allah kepada hamba-Nya adalah tatkala ia mengharapkan pertolongan-Nya dan bantuan-Nya. Dan (sebaliknya), salah satu ciri dari kenistaan seorang hamba adalah tatkala ia hanya bersandar pada kepercayaan dan kemampuan dirinya semata, tanpa berharap sedikitpun kepada pertolongan dan bantuan Allah[3. Lihat Madarijus Salikin Baina Manazili Iyyaaka Na’budu wa Iyyaaka Nasta’in (8/528), karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (751 H)].
Diantara do’a yang dianjurkan menjelang Ramadhan adalah :
اللَّهُمَّ سَلِّمْنِي لِرَمَضَانَ، وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي، وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلًا
Maksudnya: _“Ya Allah, sejahterakanlah aku sehingga datangnya Ramadhan, sejahterakanlah Ramadhan bagiku dan terimalah dariku (ibadat pada bulan itu).”_
(HR. Al-Tabarani di dalam al-Du’a (913) dan Abu Nu’aim al-Asbahani dalam Hilyah al-Auliya’
اللَّهُمَّ سَلِّمْنِي لِرَمَضَانَ’
(_“Ya Allah, sejahterakanlah aku sehingga datangnya Ramadhan,”_) yaitu agar kita disehatkan dan selamat daripada penyakit, kemudaratan, bencana dan musibah yang menyebabkan kita tidak mampu untuk beribadat dengan sebaik mungkin dan sepenuhnya di bulan Ramadhan.
Sedangkan ‘وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي’
(_“sejahterakanlah Ramadhan bagiku,”_) yaitu seseorang sekalipun sehat dan mampu melakukan ibadat dengan sebaik mungkin, tetapi tempat yang dihuni ketika berada di bulan Ramadhan dalam keadaan peperangan atau wabak penyakit atau gempa bumi yang menyebabkan mereka tidak mampu untuk melakukan ibadat kerana musibah tersebut. Justeru, kedua-duanya kita mohon selamat dan sejahtera agar kita dapat beribadat dengan sebaik mungkin.
اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ
_”Ya Allah mohon hadirkan awal ramadhan kepada kami, dengan penuh ketenteraman, dan dengan penuh kekuatan iman. Sehat dan selamat, dan dengan kekuatan Islam. Lakukan ini karena Tuhanku, dan Tuhanmu
_Wallahu a’lam bisshowab_
_*Hasan Yazid Al-Palimbangy M. Ag*_
_Juru Da’wah (da’i/muballigh). Khatib dan narasumber pengajian mingguan, bulanan di masjid-masjid perumahan dan kantor dan penulis buku-buku agama Islam.)_
Domisili :
Thali’a Clauster (Ps. Ceger) Jl. Musholla Nurul Huda No.1, blok B12Jurang Mangu Barat, Kec. Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten 15222
HP/WA +62852-1737-0897