
JAKARTA, METROMEDIA.ID – Pemprov DKI Jakarta bakal meresmikan proyek pengolahan sampah RDF Plant Rorotan, Jakarta Utara, pada April 2025 mendatang. Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyatakan fasilitas itu akan diresmikan langsung oleh Gubernur Pramono Anung.
“In Shaa Allah pada bulan April tempat inih akan di-launching oleh Pak Gubernur,” ungkap Rano kepada wartawan setelah meninjau RDF Rorotan, Jakarta Utara, Selasa (25/2/2025).
Untuk diketahui, RDF Rorotan ini akan menjadi RDF terbesar di dunia. Sebab, kapasitas pengolahan sampahnya mencapai 2.500 ton per hari.
dalam peninjauannya itu, Rano meminta Sekretaris Daerah (Sekda) memperluas jalan akses masuk ke RDF Plant Rorotan. Ia mengatakan pelebaran jalan ini sangat diperlukan karena truk pengangkut sampah cenderung besar.
“Cuman tadi saya minta kepada Pak Sekda. Jalan yang ada di depan ini harus diperbesar karena pergerakan sampah itu kita tahu, truk-truk sampah itu agak besar,” ujar Rano, serayah mengungkapkan, permintaan tersebut sebetulnya sudah masuk kajian oleh Pemprov DKI. Namun dia berharap pelebaran itu bisa diprioritaskan.
“Jadi dia harus moving-nya itu tidak boleh terganggu dan ternyata memang sudah ada dalam perencanaan. Cuman saya bangga kalau itu juga menjadi prioritas utama, untuk segera kita bisa membuat dua jalur ya,” tandas Rano, seraya mengungkapkan, permintaan tersebut sebetulnya sudah masuk kajian oleh Pemprov DKI. Namun dia berharap pelebaran itu bisa diprioritaskan.
“Jadi dia harus moving-nya itu tidak boleh terganggu dan ternyata memang sudah ada dalam perencanaan. Cuman saya bangga kalau itu juga menjadi prioritas utama, untuk segera kita bisa membuat dua jalur ya,” sergahnya.
Selain itu, dia menerima aduan soal bau tak sedap yang kerap terendus dari cerobong pengolahan sampah tersebut. “Ini adalah kunjungan saya pertama ke sini, tapi Tim Transisi juga sudah ke sini. Jadi kita tahu permasalahannya apa. Kita masih banyak mendengar keluhan masyarakat tentang bau misalnya,” tuturnya.
Rano mengaku sudah meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengatasi hal tersebut. Hasilnya, sudah terpasang mesin yang dapat mengurangi bau di sana.
“Dan itu pun langsung saya tanya kepada Pak Kepala Dinas. Ternyata ada beberapa mesin nih. Sudah terpasang, tapi jujur saja ini boleh dikatakan tempat baru. Jadi masih trial,” ucapnya.
Meski demikian, Rano mengklaim bahwa dirinya tak mencium aroma tak sedap apa pun dari RDF Plant. Menurutnya, karena RDF masih uji coba, hal-hal seperti itu wajar terjadi.
“Tapi alhamdulillah hari ini saya nggak mencium bau nih. Kalau di dalam bau itu pasti. Tapi kalau di luar ini, keluhan itu adalah masyarakat yang ada di luar dari kompleks ini,” tukasnya.
Reporter: Alya
Editor: Gamal Hehaitu