Jakarta, Metromedia.id – Kementerian Agama terus meningkatkan sarana dan prasarana madrasah yang tersebar di berbagai daerah. Kini, banyak madrasah dengan bangunan megah. Menag Yaqut Cholil Qoumas minta agar gedung yang semakin ciamik menjadikan madrasah makin kompetitif.
Pesan ini disampaikan Menag saat meresmikan Ruang Kelas Baru (RKB) yang dibangun dengan skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2023 pada empat madrasah, yaitu MAN 19 Jakarta, MTsN 11 Jakarta, MTsN 37 dan MTsN 40 Jakarta. Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti dan penguntingan pita.
Menag bersyukur fisik madrasah semakin kompetitif, meski kebanyakan berada di tengah perkampungan atau pemukiman warga. “Madrasah kita hampir semuanya berdiri di tengah pemukiman atau perkampungan warga. Ini tidak menjadi hal prinsip, tapi harus diimbangi dengan prestasi, jangan sampai madrasah yang berada di gang-gang sempit tapi prestasinya tidak bisa dibanggakan,” ujar Menag di Jakarta, Selasa (19/9).
Menag minta kepala madrasah dan para guru untuk senantiasa mempertahankan filosofi madrasah. Yaitu, memadukan ilmu duniawi dan ukhrawi yang terbukti telah berkontribusi besar terhadap sistem pendidikan di Indonesia.
“Ini jangan sampai kendor. Kini madrasah sudah menjadi destinasi dan pilihan, namun begitu madrasah harus mempertahankan filosofi awal kenapa didirikan. Mudah-mudahan madrasah bisa bersaing dalam prestasi dunia dan akhirat. Artinya dua disiplin keilmuan ini diajarkan di madrasah,” kata Menag.
“Jangan gedungnya bagus prestasinya tidak ada. Lebih baik prestasinya ada gedungnya bagus itu lebih bagus,” sambungnya.
Tampak hadir dalam peresmian Dirjen Pendis M Ali Ramdhani, Kakanwil Kemenag DKI Jakarta Cecep Khairul Anwar, Plt Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Sidik Sisdiyanto, Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo dan Abdul Rochman, perwakilan Bappenas, Kepala MAN 19 Jakarta serta Forkopimda Pemprov DKI Jakarta.
Peresmian gedung ini disemarakkan dengan unjuk kemampuan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 19 Jakarta dalam membaca kitab kuning. Hal itu dilakukan oleh para siswa yang tinggal di asrama atau boarding school. Menag menilai, hal itu sebagai sebuah keunggulan dan meminta agar konsep baording school dan pembelajaran kitab kuning di MAN 19 dapat diadopsi madrasah lainnya.
“Anak-anak harus dibekali ilmu membaca kitab kuning sebagai panduan dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat. Selamat atas berdiri dan diresmikannya sejumlah gedung madrasah sebagai proyek SBSN mudah-mudahan bermanfaat di dunia dan akhirat,” ujar Gus Men.
Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta Cecep Khairul Anwar dalam sambutannya mengingatkan kepada seluruh kepala madrasah untuk bertanggungjawab dalam penggunaan gedung madrasah serta memelihara gedung dengan sebaik-baiknya.
“Manfaatkan gedung madrasah ini dengan memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya kepada seluruh stakeholder yang ada,” terang Cecep.
Harus Diawasi
Pembangunan gedung berbasis SBSN, harus tetap diawasi dengan ketat. “Proyek yang berbasis SBSN ini harus diawasi dengan ketat oleh inspektorat Jenderal Kemenag dan BPKP, ” tandas H. Gamal Hehaitu, MA, Ketua Umum Aliansi Wartawan Pemantau Polisi dan Jaksa (AWP2J), seraya menegaskan, tidak menutup kemungkinan, proses pembangunan tersebut terindikasi adanya praktik transaksional, dan mark- up anggaran atau pemangkasan RAB. (Aloy/Us)