Demak, Metromedia.id– Tas berisi uang Rp 90 juta yang ditinggal di dalam mobil yang dipakir di depan warung makan yang ada di Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam, Demak dibobol orang tak dikenal.
Dua pengendara mobil saat itu sedang asyik menikmati makan di warung. Mereka berdua adalah perangkat desa di Desa Kotakan, Kecamatan Karanganyar, Demak.
Saat itu, mereka berdua baru saja mengambil uang dari bank. Adapun uang itu sedianya akan digunakan untuk penyelenggaraan pemilihan kepala desa atau pilkades.
Kanit Reskrim Polsek Wonosalam, Aiptu Purwadi, menyebutkan, pihaknya juga mendatangi lokasi saat kejadian. Namun kasus tersebut saat ini ditangani oleh Sat Reskrim Polres Demak.
“Kemarin laporannya di Polres. Memang saya kemarin ke TKP, ini kan perkara menonjol, anggaran dana pilkades juga, disarankan kemarin lapornya di Polres biar cepat terungkap kasus itu,” kata Purwadi, Rabu (4/10/2023).
Seraya menduga, kawanan maling itu sudah mengincar korban sejak saat masih di bank. Mereka langsung beraksi saat pengendara mobil makan di warung.
“Jadi mungkin pelaku sudah mengincar dari sejak parkir (di di bank), mungkin uang itu dimasukkan di dalam tas laptop itu kok bisa tahu itu lho, sebelah kanan, itu gak inceng-inceng (mengintip kaca mobil), langsung dengan cepat langsung dapat, ambil tas,” ungkapnya.
Tentu saja, hilangnya uang untuk penyelenggaraan pilkades itu menjadi masalah besar. Camat Karanganyar, Mulyanto harus mencari cara agar pilkades bisa tetap terselenggara.
“Jadi sebenarnya uang itu adalah uang pengembalian pajak dan retribusi, tapi uang itu memang mau dialokasikan untuk biaya Pilkades,” tegas Mulyanto.
“Karena memang di sana itu tidak ada sumber lain, yang dijagakke ya itu. Gak ada yang lain. Ini untuk sementara belum berpikir ke situ, saya tadi sudah telpon ke pemerintah desa mereka berencana untuk mencari dana untuk membackup Pilkades, setelah jalan itu nanti baru ada Musdes untuk upaya bagaimana uang itu cara mengembalikan. Yang penting pilkades jalan dulu,” katanya.
Mulyanto menyayangkan terjadinya peristiwa kehilangan itu. Bahkan, dia menyebut perangkat desa yang ditugaskan untuk mengambil uang itu teledor.
“Kemudian kalau habis mengambil uang itu jangan makan, tapi makan dulu baru ngambil uang. Setelah dia makan ternyata uangnya ditinggal di mobil gak dibawa masuk (ke warung makan) itu juga bentuk keteledoran menurut saya. Harapannya lebih waspadalah ke depan itu,” imbuhnya.
Beruntung, Pemkab Demak akhirnya turun tangan untuk ikut membantu. Mereka memastikan pilkades yang digelar pada Minggu (8/10/2023) tetap terlaksana.
“Prinsipnya tidak menunda pelaksanaan Pilkades. Pilkades tetap dilaksanakan di Kotakan, Karanganyar,”ujar Kabid Pemerintahan dan Administrasi Desa Dispermandes Demak, Afifur Rahman, Jumat (6/10/2023).
Adapun anggaran untuk penyelenggaraannya disokong bersama oleh Pemerintah Kabupaten Demak dan Desa Katokan.
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraannya disokong bersama oleh Pemerintah Kabupaten Demak dan Desa Katokan.
“(Anggaran) Dari APBD dan APBDes,” tutupnya.
Penulis: Rais