Jakarta, metromedia.id – Pada tahun 2024, sebanyak tiga juta guru dan siswa madrasah menjadi target ahli dalam matematika. Hal itu diungkapkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gus Men saat menggulirkan program Madrasah Pandai Berhitung yang digelar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta Selatan, Senin (16/10/2023).
Dalam program ini, Kementerian Agama merangkul Profesor Yohanes Surya untuk menerapkan model belajar berhitung dengan Metode Gasing (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) untuk siswa di madrasah.
“Saya meyakini target ini bisa terwujudkan dengan Metode Gasing temuan Prof Yohanes ini,” sebut Gus Men dalam peluncuran program tersebut.
“Di tangan Profesor Yohanes Surya ini Matematika menjadi kegiatan yang asyik dan menyenangkan. Dengan main-main selama 15 hari tiba-tiba jadi pintar matematika itu caranya bagaimana?,” tutur Menag, seraya berharap, dengan pelatihan Metode Gasing ini guru dan siswa madrasah tidak hanya pandai berhitung, namun juga pandai olah logika.
“Matematika ini kalau didalami akan sangat bermanfaat di setiap lini kehidupan kita terutama dalam olah logika,” ungkap Menag.
Turut hadir dalam peluncuran, Profesor Bidang Matematika dan Fisika Yohanes Surya, Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani, dan Plt. Dirjen Bimas Katolik Adiyarto Sumardjono.
Sementara itu Prof Yohanes Surya menyatakan, penerapan Metode Gasing ini tidak hanya dimaksudkan untuk membuat anak pintar berhitung, namun mengembangkan cara berpikir yang lebih mengedepankan logika, meningkatkan kecerdasan visual, serta mengubah karakternya.
“Metode Gasing ini tidak hanya untuk belajar matematika, tapi juga bisa untuk belajar IPA, belajar agama, belajar apapun bisa. Konsepnya bahagia belajar. Jadi para guru juga bisa menerapkan metode Gasing ini pada bidang-bidang lain,” tukas Prof Yohanes.
Pelatihan metode ini, ujar Yohanes, dinilai sangat efektif dan efisien, karena hanya memakan waktu dua minggu untuk mengajarkan matematika kepada anak yang sama sekali tidak bisa matematika hingga jago matematika.
“Metode Gasing ini sangat mudah sekali. Salah satu guru agama dari Buton kita latih jadi ahli matematika, dan sekarang sudah menjadi pelatih nasional di bidang matematika. Sangat luar biasa, dengan metode Gasing ini setiap orang bisa belajar,” tandas Prof Yohanes.
Metode Gasing ini memiliki banyak manfaat, antara lain adalah; mengasah skill 8C (character, critical thinking, creativity, communication, collaboration, computional logic, compassion dan culture) yang menyenangkan dalam pendidikan siswa.
Diakui metode Gasing ini sudah mulai dilirik oleh negara Uni Emiret Arab. “Sudah ada permintaan dari Uni Emiret Arab untuk implementasi Gasing ini, tapi Pak Persiden mengharapkan kita fokus pada Indonesia dulu,” pungkasnya.
Setelah Launching Program Madrasah Pandai Berhitung ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bekerjasama dengan Gasing Akademi akan melakukan couching (pelatihan) pembelajaran matematika dengan metode Gasing untuk 50 guru dan 150 siswa-siswi Madrasah (kelas 3, 4, 5, dan 6).
Penulis: H. Gamal Hehaitu