Jakarta, metromedia.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempelopori digelarnya Aksi Damai Bela Palestina pada Ahad (5/11/2023).
Aksi damai ini berlangsung di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, mulai dari pukul 06.00 hingga 10.00 WIB, bersamaan dengan car free day (CFD).
Aksi peduli Palestina ini merupakan kelanjutan dari aksi-aksi sebelumnya yang sempat digelar di berbagai titik, termasuk Kedubes AS.
Pantauan metromedia.id, massa berkumpul di Pintu Barat Daya Monas atau Patung Kuda mulai sekitar pukul 5.30 pagi.
Massa kemudian mulai mengerumuni kawasan Monas mulai pukul 6.00 WIB.
Panggung utama dari Aksi Damai Bela Palestina sendiri berada di silang barat daya Monas, dengan melewati gerbang dekat Patung Kuda.
Mayoritas peserta aksi ini mengenakan pakaian berwarna hitam dan putih dengan membawa atribut Palestina.
Mulia dari bendera, syal, sorban, hingga banner dan poster yang mewakili dukungan mereka terhadap apa yang terjadi di Palestina.
Melalui aksi ini, masyarakat Indonesia bersatu mengungkapkan nurani kebangsaan dan kemanusiaan terhadap Palestina.
Fenomenal ini menandakan sikap tegas seluruh masyarakat Indonesia yang menekan dan mengecam Israel agar berhenti melakukan serangan dan kejahatan genosida terhadap warga Palestina.
Berdasarkan catatan metromedia.id, saat ini hampir 10.000 masyarakat Palestina telah mati sebagai syuhada, dan 70 persennya merupakan wanita dan anak-anak.
Serangan Israel terhadap Palestina ini telah berlansung puluhan tahun lamanya dan memasuki eskalasi baru pada 7 Oktober 2023.
Telah 29 hari lamanya serangan Israel terhadap Palestina berlangsung secara membabi-buta tanpa henti.
Diperkirakan Aksi Damai Bela Palestina ini dihadiri oleh kurang lebih 2 juta masyarakat Indonesia.
Demi melancarkan aksi damai ini, sebanyak 3.448 personil gabungan dikerahkan.
Mulai dari Polri, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta, di antaranya Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Pemadam Kebakaran.
Sejumlah tokoh yang hadir dalam Aksi Damai Bela Palestina, antara lain Ketua DPR RI Puan Maharani, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menlu Retno Marsudi, dan Gus Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Penulis: H. Gamal Hehaitu