Jakarta, metromedia.id – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama DKI Jakarta mewanti-wanti agar seluruh calon jamaah haji (CJH) untuk membawa payung lantaran cuaca di Makkah dan Madinah sangat panas.
“Calon jamaah haji harus menjaga fisik dan kesehatannya karena suhu udara di Madinah dan Makkah mencapai 43-44 derajat celsius,” sebut Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta Cecep Khairul Anwar di Jakarta Timur, Senin.
Cecep mengungkapkan, pihaknya telah memberikan pengarahan kepada CJH yang berangkat pada tahun ini agar tidak secara langsung terkena sinar matahari, salah satunya dengan membawa payung.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta, Pondok Gede itu juga meminta agar CJH menyiapkan alat semprot air untuk melembabkan tubuh dan tentunya minum yang cukup agar tidak dehidrasi.
“Semprotan air supaya lembab dan jangan lupa minum air yang banyak. Sehingga, mereka dalam kondisi prima dan fokus dalam menjalani ibadah haji di Makkah,” tandas Cecep.
Hingga saat ini, Embarkasi Jakarta, Pondok Gede telah memberangkatkan sebanyak 2.000 lebih CJH untuk enam kelompok terbang (kloter) gelombang pertama melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Sebelum pemberangkatan, bebernya, seluruh calon jamaah haji sudah menjalani pemeriksaan kesehatan. Namun, terdapat satu CJH yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Haji Jakarta untuk perawatan lebih lanjut.
“Ada satu yang masih dirawat. Pemberangkatan tertunda sampai yang bersangkutan sembuh. Kami akan terus pantau. Kalau sudah sehat, maka akan kita masukkan ke kloter berikutnya,” pungkas Cecep.
Info yang diterima metromedia.id, Kementerian Agama RI menyebut, Indonesia tahun ini mendapat 241.000 kuota haji. Jumlah ini terdiri atas 213.320 jamaah haji reguler dan 27.680 jamaah haji khusus.
Penulis: H. Gamal Hehaitu