Jakarta, metromedia.id – Pembangunan Proyek Rehabilitasi dan Renovasi Sarana dan prasarana sejumlah madrasah di DKI Jakarta oleh Direktorat Cipta Karya, kementerian PUPR telah digulirkan.
Sayangnya proyek Rehab dan Renovasi Sarana dan Prasarana ke madrasah di DKI Jakarta yang alokasi dananya dari anggaran APBN 2023/ 2024 menemui kendala.
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MtsN) 38 Jakarta Utara, merupakan salah satu madrasah yang menerima program Kementerian PUPR. Sayangnya, proyek yang dikerjakan oleh PT. Wisana Matrakarya, dengan anggaran Rp. 41.572.702.265.76, molor alias tidak tepat waktu.
Berdasarkan info yang diterima metromedia.id, kontraktor yang mengantongi kontrak kerja; HK0201/FSK/PPPW JM-PPK.3/X/60/2023 terindikasi tidak bertanggungjawab, dan harus diberi sanksi.
Menurut H. Gamal Hehaitu, MA, orang tua murid di MtsN 38 yang juga Pemimpin Redaksi media ini, kontraktor yang dipercaya mengerjakan proyek PUPR itu, harus diberi sanksi lantaran melanggar aturan yang telah disepakati.
“Harusnya pengerjaan proyek Rehab dan Renovasi Sarana dan prasarana MtsN 38 sudah harus kelar per April 2024 kemarin. Targetnya 240 hari dari sejak meneken kontrak kerja bulan Oktober 2023,” sebut H. Gamal Hehaitu, seraya menyatakan, molornya proyek ini bisa mengganggu proses belajar mengajar di MTsN 38.
“Kasihan para murid dan guru disitu, masa harus numpang tempat di Sekolah lain,” sergahnya.
Beda Tanggung Jawab
Sementara, di MtsN 38 selain ada proyek Rehab dan Renovasi dari PUPR, ada juga bangunan gedung baru yang dibiayai oleh SBSN Kementerian Agama.
Proyek SBSN Kemenag yang dipercayakan kepada PT. Tara Bintang Permai dengan Alokasi dana mencapai Rp.3.548.572.038.00 pengerjaannya sudah mencapai 75 persen sejak 13 Maret 2024 dan selesai 31 Agustus 2024.
Menurut Sule, mandor pengerjaan Proyek SBSN itu mengatakan, tim nya terus menggenjot pengerjaannya siang dan malam sehingga memenuhi target bangunan itu bisa kelar dan bisa dimanfaatkan untuk proses belajar pengajar.
“Saya dan tim menjaga amanah yang dipercayakan oleh PT. Tara Bintang Permai yang pastinya menjaga kwalitas bangunannya,” ungkap Sule lelaki asal Malimping, Banten.
Sule menjelaskan, tim nya dipercaya mengerjakan bangunan madrasah proyek SBSN antara lain, gedung kelas MtsN 38, MAN 21 dan madrasah di pulau Tudung, Kepulauan Seribu.
“Yang penting kita jaga amanah,” pungkas Sule.
Penulis: H. Gamal Hehaitu