
Jakarta, metromedia.id – Setiap orang pasti mempunyai idola dalam hidupnya. Ada yang mengidolakan tokoh atau sosok inspiratif, artis dan pemain sepak bola. Sebagai umat Rasulullah Muhammad SAW, sudah seharusnya kita menjadikannya sebagai panutan, idola dalam setiap sisi kehidupan kita.
Rabiul awal mengingatkan kita untuk kembali bermuhasabah. Sudahkah kita menjadikan Rasulullah Muhammad SAW sebagai teladan sejati, the real idol in the world
Dengan 5 M mengikuti jejak Rasulullah sebagai panutan :
Pertama Mencontoh atau meneladan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Rasulullah SAW adalah teladan terbaik. Allah dengan tegas menyatakan dalam firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab (33): 21.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”.
Kedua, mengubah
Mengubah yang dimaksud di sini adalah mengubah kebiasan yang kurang baik menjadi lebih baik. Disadari atau tidak kehidupan masyarakat milenial saat ini mulai menjauh dari agama. Kondisi ini menuntut kita untuk memberikan bimbingan dan pendampingan kepada masyarakat untuk kembali ke rel dengan cara yang bijaksana. Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum, hingga kaum mersebut mau mengubah nasib mereka sendiri. Al-Qur’an surat Ar-Ra’du (13):11 menegaskan hal itu.
“….. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…..”.
Ketiga, membiasakan
Sesuatu yang awalnya sulit akan menjadi mudah jika dibiasakan. Misalnya, salat yang pada mulanya berat akan menjadi ringan jika terus menerus dilakukan. Sehingga salat tidak lagi sebatas kewajiban, namun sudah menjadi kebutuhan. Demikian pula puasa, baik yang bersifat wajib maupun sunnah.
Keempat, membaca Al-Qur’an dan As-Sunnah
Warisan agung yang ditinggalkan Rasulullah Muhammad SAW adalah dua hal, Al-Qur’an dan As-Sunnah. Jika kita berpegang kepada keduanya, dijamin tidak akan tersesat selamanya. Sebagaimana sabda beliau:
“Aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selamanya selama kamu berpegang dengan kedua-duanya, yaitu kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunahku.” (HR Al-Hakim)
Kelima, melantunkan salawat nabi
Salah satu bukti kecintaan kita kepada Rasulullah Muhammad SAW adalah dengan melantunkan salawat kepadanya. Balasan dari satu salawat adalah Allah SWT akan bersAlawat baginya sepuluh kali, diampuni sepuluh dosa dan kesalahan serta diangkat derajatnya sepuluh derajat kelak di surga. Amalan yang ringan di bibir tapi sering kita abaikan.
Penulis:
Ade Kurnia, S.Ag, MM
Kepala MAN 5 Jakarta Utara
Wakil Ketua RMI NU Jakarta Barat
Wakil Ketua PERGUNU Jakarta Barat
Wakil Katib MWCNU Cengkareng
Rois Syuriah PARNU Kayu Besar
Sekretaris DPW PGMI DKI Jakarta
Ketua KKMA Kota Jakarta Utara