Kota Depok, metromedia.id — Jelang Pilkada DepokKota Depok, metromedia.id — Jelang Pilkada Depok Tahun 2024, bahkan tinggal menghitung hari. Di jagat media sosial dihebohkan dengan video tentang kegagalan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok, untuk mengelola Persatuan Sepakbola Kota Depok (Persikad).
Video itu tersebar luas menyusul pernyataan Calon Wakil Wali Kota Depok nomor urut dua, Chandra Rahmansyah yang menyebut Kota Depok tidak memiliki klub sepakbola kebanggaan masyarakat.
Apa yang dikatakan Chandra Rahmansyah pun mendapat sorotan tajam dari manager Persikad 1999, Cahyo Putranto Budiman yang menyebut Chandra asal ngejeplak omongannya.
“Emang Chandra sudah berbuat apa untuk klub bola di Depok ini. Justru, sayalah putar otak untuk mengurus klub sepakbola, biar jadi kebanggaan warga Depok, itu Chandra enak bener bilang Depok ga punya klub kebanggaan. Dia udah berbuat apa untuk klub bola di Depok?,” ketus Cahyo.
Cahyo lantas menyinggung seberapa besar pengetahuan Chandra Rahmansyah tentang peraturan dalam sepakbola yang ada di Indonesia dibawah naungan PSSI.
“Pasti Chandra tidak kalau klub sepakbola tidak diperkenankan menggunakan APBD. Bahkan, juga pasti tidak paham cara menghasilkan klub yang bagus salah satunya adalah dengan adanya stadion yang layak, sehingga mampu menarik investor masuk,” puncak Cahyo.
Ia menyebutkan, ini saya kasih tau biar ga asal ngejeplak ngomongan nya yaa. Depok punya banyak klub sepakbola kebanggaan, ada Dejan Fc (skrg main di Liga 2), ada Persipu dan Depok city (skrg main di liga 3), ada Persikad 1999 dan Depok United (skrg main di Liga 3 seri 2). ” Jadi, semua klub itu kebanggaan buat pendukungnya, itu khususnya warga Depok!,” tandas Cahyo.
Sementara itu, DPD Golkar Kota Depok, mendengar Partai koalisinya di Pilkada Depok mendapat serangan tersebut langsung angkat bicara. Sementara itu Dindin Safrudin, selaku Sekretaris DPD Golkar Kota Depok, menyebutkan, bahwa video yang tersebar itu merupakan salah satu cara mendowngrade paslon Imam-Ririn di Pilkada Depok.
“Jadi, dengan hilangnya klub kebanggaan Kota Depok masa lalu itu akibat adanya oknum pengurus Persikad yang telah tega menjual klub kepada daerah lain.
“Saya banyak mendapat informasi bahwa oknum didalam tenggelamnya klub Persikad itu adalah Adi Gunaya, manager Persikad di eranya kepemimpinan Nurmahmudi Ismail-Yuyun Wirasaputra,” ujar Dindin kepada pewarta, Selasa (19/11/2024).
Diceritakannya, bahwa Adi Gunaya atau yang biasa disapa Adi Kumis, itu merupakan orang yang paling bertanggung-jawab atas tenggelamnya Persikad Kota Depok.
“Bahkan pak Yuyun banyak disebut merupakan korban dari ‘keliahaian’ Adi Kumis dalam mengelola persikad,” papar Dindin.
Dindin juga menyayangkan pihak-pihak yang kembali menggali memori tentang runtuhnya klub kebanggaan warga Depok tersebut. Terutama dari pendukung Paslon SS-Chandra.
“Ingat saja, Persikad itu jatuh di tangan Adi Kumis yang sekarang jadi Timses Supian Suri – Chandra Rahmansyah,” ketus Dindin.
Dindin juga menyindir Supian Suri yang kini lebih peduli terhadap sepakbola di Kota Depok. Maka, dengan kepedulian SS akan klub sepak bola di Depok sudah terlambat.
“Hal itu, justru seharusnya ketika jadi Sekda Kota Depok, carikan CSR dong’ untuk klub yang ada disini agar bisa berkembang, kan sekarang aturannya klub tidak bisa menggunakan APBD,” tandasnya.
Reporter: Mul
Chief Editor: H Gamal Hehaitu