
BANDUNG, METROMEDIA.ID – Saat pelantikan Pengurus Dewan Wilayah Forum Komunikasi Pendidikan Alquran (DPW FKPQ) Jawa Barat, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Barat, H. Ajam Mustajam, mengajak para pengurus untuk terus memberikan kontribusi untuk umat.
Kegiatan pelantikan Pengurus DPW FKPQ Provinsi Jawa Barat Masa Bakti 2024-2029 itu berlangsung di Aula DMI Jawa Barat pada Kamis (30/1).
“Mari berkolaborasi, dan mari berinovasi, agar kehadiran kita berdampak positif dan keberadaan kita dirasakan masyarakat. Saya berterimakasih untuk bapak dan ibu untuk kontribusi membangun bangsa melalui pendidikan Al-Quran. Sekecil apapun kiprah bapak ibu insyaAllah akan bermanfaat bagi negara,” ungkap Kakanwil, seraya menyatakan, dalam era digitalisasi saat ini, selain terus berinovasi, para pendidik juga harus mampu menjaga moral anak bangsa.
“Spiritnya dibangkitkan, dengan alat yang serba modern dan serba ada saat ini, kita harus bisa membedakan belajar ilmu agama dan belajar umum, kalau belajar agama tanpa ada guru, ditakutkan akhlak dan moralnya tidak terjaga. Bapak ibu jangan sampai keduluan oleh AI, kita harus lebih cepat dan cermat dalam menjawab semua pertanyaan anak-anak terkait pendidikan Al-Quran ini,” tutur H. Ajam.
Pada kesempatan tang terbilang sakral itu, H. Ajam membeberkan bahwa berdasarkan survey yang dilaksanakan oleh BPS RI, DMI, dan IIQ, tingkat buta huruf Al-Quran pada 2018-2022 semakin meningkat. Hal ini yang menjadi tantangan terutama bagi FKPQ dalam menjalankan tugasnya untuk memberantas buta huruf Al-Quran terutama di wilayah Jawa Barat.
“Kita harus tentukan target, misalnya di desa A buta Al-Qurannya berapa persen, tahun depan harus berapa persen, Kolaborasinya seperti apa untuk memberantas buta huruf Al-Quran ini. Tercatat di data kami bahwa pendidikan Al-Quran semakin meningkat. Ini fenomena yang harus kita hadapi, kita pahami, dan berinovasi supaya tingkat baca tulis Quran makin meningkat. Tidak ada salahnya kehadiran kita sebagai organisasi yang salah satu tugasnya pemberantasan BTQ melalui anak usia dini,” ujar Kakanwil.
Dalam sambutannya, H. Ajam juga mengapresiasi kepada berbagai forum keagamaan dan pendidikan yang ada di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Pasalnya masing-masing organisasi mitra memiliki peranannya dalam membangun negara.
“Kami merasa terbantu dengan berbagai forum keagamaan. Mudah-mudahan kehadiran forum bisa membantu negara dan pemerintahan sesuai dengan tupoksinya masing-masing,” ujar Kakanwil.
Yang penting, kata H. Ajam, apa yang harus kita lakukan kedepan. Jangan sampai hari ini dilantik tapi tidak punya pengaruh dan berpengaruh di masyarakat.
“Kalau ada pola dulu yang bisa diterapkan di masa kini, kenapa tidak diteruskan. Kita harus melalukan inovasi terutama menyadarkan masyarakat, mengajak anak-anak mengaji dan membiasakan masyarakat untuk mencintai dan belajar Quran.” Pungkasnya.
Reporter: Mul
Editor: Gamal Hehaitu