Kota Depok, metromedia.id — Dukung program pemerintah pusat untuk mewujudkan keterbukaan informasi. Kantor ATR/BPN Kota Depok, bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok, menggelar Forum Group Discussion (FGD), bertemakan “Membangun Kemitraan yang Solid Bersama Wartawan”, berlangsung, Senin (23/12/2024), di Kantor PWI Kota Depok, Jawa Barat.
Selain Ketua dan anggota PWI Kota Depok, giat FGD ini juga hadir Kepala Kantor ATR/BPN Kota Depok, Rahmat, A. Ptnh, MM.Crmo, Codp, beserta jajarannya.
Sementara itu Rusdy Rusdiansyah, selaku Ketua PWI Kota Depok, menyampaikan apresiasi kepada Kakan dan jajaran ATR/BPN Kota Depok atas kehadirannya, atas kegiatan FGD ini. ” Karena, pentingnya membangun kemitraan strategis antara ATR/BPN dengan media sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada masyarakat,” ujar Rusdy, pemegang kartu Pers Utama atau Kartu Pers Number One (PCNO), dari Presiden RI itu.
Ditempat yang sama, Kepala Kantor ATR/BPN Kota Depok, Rahmat mengungkapkan, bahwa dengan peningkatan kualitas pelayanan menjadi prioritas utama. Selain itu, dalam pelayanan cepat, akurat, dan akuntabel adalah kunci dalam memenuhi ekspektasi masyarakat.
“Artinya, setiap pegawai harus bekerja maksimal dengan efisiensi waktu dan cara kerja yang inovatif. Jadi, tidak ada tempat untuk keterlambatan dalam pelayanan publik,” ungkap Rahmat.
Ia menyebutkan, bahwa pentingnya transformasi di ATR/BPN, yakni dengan penggantian sertifikat analog dengan sertifikat elektronik. Hal itu, dengan transformasi ini dilakukan secara bertahap, dengan tujuan meningkatkan efisiensi serta keamanan data pertanahan.
“Artinya, dari tingkat nasional, sudah diterbitkan 3 juta sertifikat elektronik dari target 126 juta. Sementara, untuk Jawa Barat, sebanyak 593.000 sertifikat elektronik telah diterbitkan, dengan 153.000 berasal dari Kota Depok,” ucap Rahmat.
Menurutnya, bahwa sertifikat elektronik ini tidak hanya memberikan jaminan kepastian hukum yang lebih kuat. Akan tetapi juga menghindarkan masyarakat dari potensi pemalsuan dan duplikasi sertifikat,” tutur Rahmat.
Diakuinya, bahwa dengan proses digitalisasi ini, pihaknya juga menghadapi tantangan besar, terutama pada validasi data lama yang membutuhkan akurasi tinggi. Namun, pihaknya optimis bahwa langkah ini akan memberikan manfaat besar di masa depan.
“Jadi, dengan proses validasi data dan penggunaan teknologi geospasial modern memastikan setiap bidang tanah memiliki koordinat unik. Ini adalah langkah penting dalam membangun data pertanahan yang lebih kuat,” imbuh Rahmat.
Rahmat menambahkan, bahwa pihaknya juga berharap, dengan digelarnya kegiatan FGD ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara ATR/BPN Kota Depok dengan media. Menurutnya kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan informasi yang jelas, transparan, dan mendukung pelayanan kepada masyarakat.
“Artinya, dengan melalui kemitraan ini, pihaknya sangat berharap pelayanan ATR/BPN semakin transparan dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan lebih baik,” tandasnya.
Reporter: Mul
Chief Editor: H Gamal Hehaitu