
Gaya hidup dan perilaku berbahaya yang patut diwaspadai oleh para birokrat hingga jajaran pejabat negara. Adalah SOMBONG yang disebut teori non konvensional.
Ada korupsi non konvensional dalam teori, perilaku koruptif yang bisa menyebabkan orang menjadi korupsi konvensional kalau dibiarkan. Apa itu? sikap sombong. Ingin merasa dianggap orang lebih pintar atau lebih tinggi.
Contohnya, kalau datang ke daerah dijemput pakai kijang gak mau, harus Alphard, kalau dijemput sama pejabat bawah balik pulang, harus yang jemput Gubernur bukan Sekda.
Contoh lainnya adalah pejabat yang suka membiarkan orang lain menunggunya, sementara pejabat tersebut tengah bersantai-ria.
Tamu yamg akan menghadap disuruh nunggu di depan, dia cuma baca koran di dalam. Ada sikap bangga membuat orang menunggu. Itu suatu kesombongan, yang menurut teori itu adalah korupsi non konvensional.
Menurut aturan hukum, hal tersebut memang bukan korupsi. Tidak seperti penyuapan, pungutan liar (pungli) atau lainnya. Akan tetapi bila dibiarkan terus menerus, maka bisa berpotensi ke tindak korupsi.
Prilaku dan gaya hidup seperti ini bila dibiarkan terus, ada kesempatan dan ruang untuk melakukan korupsi konvensional, memperkaya diri sendiri, dan merugikan negara.
Oleh karenanya, budaya anti korupsi diperkuat. Ketakutan dan kekhawatiran tidak boleh hanya karena hukum, akan tetapi yang menjadi prioritas utama, takut terhadap moral dan Tuhan.
JADILAH PEMIMPIN TELADAN
Keteladanan Nabi Muhammad bagaikan cahaya penerang semua sudut kehidupan, pemersatu umat, penyambung tali terang kehidupan. Supaya bisa menemukan tempat yang sesuai untuk peradaban saat ini yakni selalu meneladani Nabi Muhammad SAW, karena Rasul adalah contoh yang baik dan contoh yang paling benar bagi sekalian umat manusia.
Keteladanan Nabi kalau direlevansikan zaman now tentu sangat menarik, terlebih tentang konsep perdamain yang sesuai dengan hukum di indonesia itu juga berdasar pada ajaran nabi Muhammad SAW.
Belajar dari sifat-sifat rasul dan juga menjadi teladan bagi kita, di mulai sifat siddiq-Nya, yang berargumen dapat dipercaya memiliki tingkat kejujuran yang luar biasa.
Banyak dari sikap Nabi Muhammad Saw yang bisa dicontoh dan diimplementasikan di kehidupan sehari-hari, pertama, tawadu, kedua. mudah memaafkan, Ketiga, cinta dan kasih sayang. Keempat, pandai membalas kebaikan kita kepada orang lain.
Soal tawadhu kepada sesama selama diniatkan untuk mencari ridha Allah SWT akan mendatangkan kemuliaan dan disenangi oleh sesama yang akan berdampak pada eratnya pertemanan. Meskipun, mungkin di pandangan orang lain harga diri kita berkurang karena tidak membalas. Tetapi di sisi Allah orang yang memaafkan akan bertambah kemuliaannya, apalagi dia mampu untuk membalasnya.
Jabatan itu sementara, semuanya hanya titipan. jadi jangan SOMBONG saat menjabat,
seolah paling benar atas nama hak memimpin Kalau pemimpin itu. sombong pasti acak-acakan, berbeda kalau pemimpin itu thawadu.
“SABAR Itu SULIT tapi Hadiahnya Selangit, IKHLAS Itu PAHIT tapi Ujungnya selalu TERBAIK:
1. Teruslah berjalan nanti akan ALLAH selesaikan
2. Teruslah berdoa nanti akan ALLAH kabulkan
3. Teruslah berusaha nanti akan ALLAH mudah kan.
TUGAS kita hanya YAKIN bahwa ALLAH selalu ADA untuk KITA”. ***